Wonosobo, NU Online
Mengenang perjuangan Kiai Muntaha Alhafidz Kalibeber, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Asy'ariyah, Kalibeber, Mojotengah Wonosobo adalah sosok yang sangat luar biasa, Walaupun banyak masyarakat yang mengecamnya karena kedekatan dengan pemerintah masa orde baru, tetapi Kiai Muntaha justru memperjuangkan masyarakat dalam segala tatanan. salah satunya pendidikan.
Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Wonosobo Kiai Muchotob Hamzah dalam acara Refleksi 30 Tahun (1988-2018) 'Pengabdian UNSIQ Untuk Umat, Bangsa, dan Negara', Senin (9/4) di halaman Kampus UNSIQ.
Kiai Muchotob juga bercerita tentang perjuangan Kiai Muntaha di saat memperjuangkan berdirinya Lembaga Pendidikan dalam keadaan tekanan dari masyarakat begitu berat.
"Saya masih ingat Mbah Mun ngendiko 'biar saya yang blepotan blekoknya, masyarakat yang makan belutnya', hal ini mengandung makna yang luar biasa. Di saat Mbah Mun berjuang mati-matian memperjuangkan masyarakat dalam lembaga pendidikan, masyarakat malah tidak mendukung. Tapi lihat sekarang buktinya, UNSIQ. Dan masyarakat tinggal memakan daging belutnya, tinggal dapat berkahnya." Ungkap Kiai Muchotob.
Kiai Chotob melanjutkan, pada tahun 87 mendapat umpan dari pemerintah Jawa Tengah dengan diresmikan Institut Ilmu Al-Qur'an (sekarang UNSIQ) yang menjadi tantangan bagi Mbah Muntaha.
Mau siapa yang kuliah? Mau dari mana Mahasiswanya? Waktu itu kami mengirim surat kawat ke daerah-daerah se-Indonesia. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lain sebagainya agar Pemerintah Daerah tersebut mengirimkan calon mahasiswa dan gratis melalui beasiswa Al-Qur'an.
Dan waktu itu itu 300-an kurang lebih Mahasiswa dari berbagai daerah, dan saat ini kurang lebih 7.000 Mahasiswa yang kuliah di UNSIQ serta masyarakat merasakan berkahnya.
Refleksi 30 Tahun (1988-2018) Pengabdian UNSIQ Untuk Umat, Bangsa, dan Negara diisi dengan berbagai agenda, salah satunya UNSIQ Bershalawat yang dilaksanakan hari ini serta dimeriahkan bersama Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf Pekalongan bersama Grup hadrah Az-Zahir. (M Sholeh NU/Muiz)