Rektor IAIN Imbau Pesantren Tingkatkan Daya Saing
NU Online · Senin, 25 November 2013 | 18:00 WIB
Solo, NU Online
Pondok-pondok pesantren di Indonesia harus berbenah diri dengan meningkatkan kualitas serta daya saing dalam menghadapi era teknologi informasi agar bisa berkompetisi dengan lembaga-lembaga pendidikan lain.
<>
Menurut Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Imam Sukardi, hal itu disebabkan perubahan-perubahan di dalam masyarakat global yang begitu cepat.
Imam mengatakan, hal itu ditandai berbagai indikasi kompetisi muncul, baik berskala lokal, domestik maupun global, yang menghadirkan beragam masalah yang kompleks, ketat dan rumit.
“Keadaan semacam itu, cepat atau lambat pasti akan mengimbas pada dunia pesantren sebagai bagian dari masyarakat dunia,” katanya.
Ia berpendapat demikian pada The 1st Conference on Islamic Economic Studies (CIES) dan Seminar Nasional Kemitraan Strategis dan Jejaring Usaha pada Pesantren/Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia di Solo, Ahad (24/11).
Ia juga menjelaskan bahwa sekarang ini,pondok pesantren tidak hanya dituntut untuk mampu bertahan dan bersaing, tetapi juga mampu mengembangkan diri.
Pesantren harus meningkatkan pertumbuhan santri, mampu meningkatkan organisasi pembelajaran, melakukan kerjasama dan bersinergi dengan semua anggota dan jaringan organisasi, baik di dalam dan luar pesantren, termasuk jaringan yang ada di luar negeri.
Ia juga menyarankan pesantren supaya memodernisasi diri. "Tujuan proses modernisasi pondok pesantren adalah berusaha untuk menyempurnakan sistem pendidikan Islam yang ada di pesantren, sehingga bisa mengikuti perkembangan zaman," jelasnya.
CIES yang diikuti 200 perwakilan pesantren se Jawa tersebut menampilkan narasumber KH Mahmud Ali Zain Pondok Pesantren Sido Giri Pasuruan, KH Salahuddin Wahid, CA Jamaludin. (Ahmad Rosyidi/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
3
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
4
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
5
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
6
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
Terkini
Lihat Semua