Rekam Jejak untuk Solusi Perdamaian
NU Online · Senin, 4 April 2016 | 07:00 WIB
Tim Ekspedisi Islam Nusantara memasuki kota kedua pada Ahad pagi (3/4), yaitu Demak, daerah dengan semboyan kota wali. Di kota tersebut, mereka disambut Kabab Kesra Kabupaten Demak Anang Badrul Kamal dan para pengurus NU, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU di pendopo kabupaten.
Ketua rombongan ekspedisi, Imam Pituduh, mengatakan Ekspedisi Islam Nusantara merupakan upaya PBNU untuk merekam jejak Islam yang dikembangkan dan diamalkan di Indonesia yang berlanjut hingga sekarang.
“Selain amanat muktamar ke-33 di Jombang yang meneguhkan Islam Nusantara untuk perdamaian Indonesia dan dunia, ekspedisi ini adalah undangan internasional yang menanyakan tentang Islam Nusantara,” jelasnya.
Selama ini, lanjut dia, PBNU sering didatangi duta-duta besar negara lain banyak yang ingin tahu Islam Nusantara. Untuk itu PBNU melakukan ekspedisi ini untuk mendapatkan data berdasarkan fakta sejarah dalam bentuk film dokumenter dan buku yang akan diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
Kemudian, tim ekspedisi mendatangi fakta sejarah pertama, Masjid Agung Demak yang dibangun para Wali Songo. Di beranda masjid, mereka disambut kesenian bantenan dengan iringan lagu Lir Ilir. Tim kemudian menyebar, ada meneliti arsitekur bangunan, melakukan wawancara, mendatangi museum, dan ziarah ke Raden Fatah.
Kemudian berziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu. Selepas itu, menyaksikan karnaval budaya dan diakhir sowan ke Pondok Pesantren Bustanu Musyaqil Qur’an di Betengan.
Hari ini, jadwal tim ekpedisi akan menghadiri Universitas Wahid Hasyim, berziarah ke makam Syekh Soleh Darat. Besoknya akan kembali ke Demak untuk melakukan penelitian lebih lanjut. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua