Rais 'Aam PBNU: Tidak Benar Nusron Wahid Dipecat
NU Online · Rabu, 26 Oktober 2016 | 04:34 WIB
Jakarta, NU Online
Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin meluruskan rumor yang menyatakan bahwa Nusron Wahid dipecat sebagai ketua PBNU. Menurutnya, PBNU tak pernah memecat mantan ketua umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu.
“Tidak benar itu bahwa dia dipecat. Bahwa dia memang terkena aturan organisasi karena rangkap jabatan di partai politik itu memang benar,” katanya di Jakarta, Rabu (26/10).
Nusron mengundurkan diri secara otomatis dari kepengurusan NU sejak ia kembali aktif di Golkar sebagai Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu pada Mei 2016. Pengunduran diri ini adalah konsekuensi logis dari AD/ART dan Peraturan Organisasi Nahdlatul Ulama yang melarang pengurus NU merangkap jabatan di partai politik.
Saat dikonfirmasi, Nusron mengatakan sudah mengajukan pengunduran diri secara resmi pada bulan Juli lalu, sehari setelah dilantik jadi pengurus DPP Golkar, dan PBNU menghormati pilihannya.
Terkait polemik pilkada DKI Jakarta, Kiai Ma’ruf juga membenarkan Nusron telah meminta maaf dan mengklarifikasi sikap dan pikirannya belakangan ini dengan berkunjung ke kediamannya, Selasa (25/10). Nusron, katanya, tidak bermaksud menghina ulama ataupun Islam.
(Baca: Nusron Wahid Bertabayun kepada Kiai Ma’ruf)
“Perbedaan pendapat itu biasa. Yang saya tekankan adalah jangan keluar dari jalur NU,” ujarnya selepas membuka acara Expert Focus Group Discussion “Penguatan Kapasitas dan Jejaring Kerja Media Islam dalam Program Deradikalisasi Agama” yang digelar Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU (LTNNU) bekerja sama dengan Yayasan Tifa, siang itu.
Kiai Ma’ruf mengimbau kepada seluruh Nahdliyin untuk tidak mudah terprovokasi dengan upaya orang atau kelompok tertentu yang berusaha memecah belah NU di tengah tingginya suhu politik menjelang musim pemilihan kepala daerah. (Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua