Rais Aam PBNU Sampaikan Ceramah Maulid di Bandung Barat
NU Online · Senin, 4 Januari 2016 | 10:03 WIB
Bandung Barat, NU Online
Dalam kehidupan sehari-hari kita harus terus berpegang kepada Kaidah Nahldatul Ulama âAl-Muhafadhotu Alal Qadimishalih Wal Akhdhu Bijadidil Ashlahâ Â yakni menjaga nilai-nilai yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik harus terus dilaksanakan oleh Jamâiyyah dan Jamaâah NU.<>
Demikian pesan penting dalam taushiyah disampaikan Rais Aam PBNU KH Maâruf Amin dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, senin (4/1) di Mesjid Al-Irsyad Kotabaru Parahyangan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Rais Aam menjelaskan, sekarang ini banyak aliran sempalan, pemikiran radikal yang mengganggu umat muslim di Indonesia. Pemikiran garis keras muncul dari pemahaman agama yang dangkal, pemikiran yang selalu melihat ajaran agama secara tekstual, tidak mau melihat pendapat para ulama salaf.Â
âPara ulama selalu berijtihad karena tidak semua perilaku kehidupan ini ada teks Qurâannya. Selama itu menyangkut perbedaan paham atau madzhab itu ditoleransi oleh MUI atau PBNU, tapi jangan sekali-sekali membuat hal penyimpangan agama karena hal itu harus disingkirkan. Perbedaan pendapat harus ditoleransi dan penyimpangan harus diamputasi,â paparnya.
Menurut Rais Aam, untuk menjembatani itu, NU mempunyai prinsip tawasuth dan tasamuh. Mempunyai pemikiran moderat ditengah-tengah perbedaan pendapat. Pemikiran yang mengedepan mashlahat, tidak keras dan juga tidak bebas.Â
Dalam bahasa agama Qaulan Layyina. Harus lembut cara menyampaikan pendapat dan isi pendapat tersebut disampaikan dalam bahasa lembut pula. Islam lahir di Indonesia begitu beragam, dan keberagaman dalam beragama saat ini NU menyebutnya dengan istilah Islam Nusantara.Â
âArtinya Islam yang mengakui perbedaan dan keberagaman madzhab. Islam lahir apa adanya dari budaya leluhur yang tidak bertentangan secara Aqidah. Perbedaan pendapat jangan mudah disebut bidâah. Perbedaan adalah baik dan yang bidâah adalah telunjuk mereka yang suka tunjuk orang semaunya,â tandasnya.
Karena itu menurut Rais Aam, inti dari acara Maulid ini, harus terus menjaga persatuan, ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyyah. Â
Peringatan maulid ini terselenggara atas kerjasama pihak DKM Al-Irsyad Kotabaru dengan MUI KBB, PCNU KBB, Aliansi Ormas KBB, Kementerian Agama KBB dan Yayasan Kotabaru Parahyangan. Hadir Ketua PCNU KBB, Â H Agus Mulyadi, Bupati KBB, H Abu Bakar, dan para Asisten serta jajaran dari Pemkab Bandung Barat. Kepala Kemenag KBB, H Asep Ismail, Ketua MUI KBB KH Mohammad Ridwan, dan Rais Syuriyah PCNU KBB KH Aa Maulana. (Saprudin/Fathoni)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
3
Rais 'Aam PBNU Ajak Umat Islam Tanggapi Masa Sulit dengan Ilmu
4
Ketua PBNU Nilai BPKH Penting Tetap sebagai Lembaga Independen
5
Tidak Hanya Pelajar, BGN juga Targetkan MBG Menyasar Ibu Hamil dan Menyusui
6
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
Terkini
Lihat Semua