Rais 'Aam PBNU: Proyek Besar Pengurus NU adalah Berkhidmat
NU Online · Sabtu, 21 Mei 2022 | 02:00 WIB

Rais Aam PBNU KH Miftakhul Akhyar khutbah iftitah pada Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2022 di Hotel Yuan Garden Jakarta, Jumat (20/5/2022). (Foto: Suwitno)
Muhammad Faizin
Penulis
Jakarta, NU Online
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar mengingatkan segenap pengurus NU bahwa proyek besar yang harus dilakukan dalam berkiprah di NU adalah perkhidmatan. Kehadiran di mana saja dalam agenda NU menjadi bukti keseriusan pengurus dalam berkhidmat.
"Jadi di Nahdlatul Ulama itu, proyek besar kita adalah khidmat. NU adalah organisasi perkhidmatan. Apalagi yang berkhidmat adalah para ulama. Kita harus sadar ini," tegasnya saat memberikan khutbah iftitah pada Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2022 di Hotel Yuan Garden Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Kiai Miftah pun menunjukkan indikator dan bukti keseriusan pengurus dalam berkhidmat di NU di antaranya yakni hadir di mana saja dalam setiap gerak NU mulai dari tingkat PBNU sampai dengan ranting NU.
Baca Juga
Berkhidmah di NU untuk Memperbaiki Diri
Perkhidmatan yang dilakukan oleh para khulafaur rasyidin yakni Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali menurut Kiai Miftah bisa menjadi model yang patut ditauladani. Mereka mampu menunjukkan perkhidmatan dalam wujud pemerataan keadilan, kejujuran, dan kesejahteraan.
"Bukan karena berebut sebuah kekuasaan. Bukan karena masalah politik. Tapi karena masing-masing punya keinginan kuat untuk menyejahterakan dan meratakan kesejahteraan itu," tegasnya.
Termasuk di dalamnya perlu diteladani bagaimana Abu Bakar memilih Umar untuk menggantikannya karena ia tahu bahwa ada kekuatan yang luar bisa untuk mewujudkan pemerataan dan keadilan. "Jadi bukan karena perebutan kekuasaan, sebuah ambisi, sebuah politik, tapi karena semangat untuk meratakan sebuah kesejahteraan, keadilan," katanya.
Khidmat berarti meratakan keadilan dan kejujuran inilah terang Kiai Miftah yang menjadi inti dari perkhidmatan dan akan mampu membawa sebuah kekuasaan bisa bertahan lama dan paripurna. Ini telah dibuktikan oleh sejarah bahwa orang Majusi mampu memimpin dalam 4.000 tahun lebih karena mempraktikkan kejujuran dan keadilan.
Terkait perkhidmatan yang ditegaskan dan dijelaskan oleh Kiai Miftah ini selaras dengan tema yang diangkat pada Konbes kali ini yakni “Penguatan Landasan Jamiyah untuk Optimalisasi Khidmah.” Dalam konbes sendiri akan dibahas berbagai hal perkhidmatan seperti sistem kaderisasi dan tata kelola organisasi.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
2
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
3
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
4
Tak Bisa Mengelak Lagi, Negara Wajib Biayai Pendidikan Dasar Termasuk di Swasta
5
Mengenal Aplikasi Digdaya Kepengurusan yang Diluncurkan PBNU
6
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua