Nasional

Rais ‘Aam: Mari Bung, Rebut Kembali Potensi Ekonomi Umat!

NU Online  ·  Rabu, 26 April 2017 | 09:13 WIB

Rais ‘Aam: Mari Bung, Rebut Kembali Potensi Ekonomi Umat!

Rais Aam dan Wakil Rais Aam pada peresmian kantor PCNU Kabupate Tasikmalaya

Tasikmalaya, NU Online 
Di tengah berbagai polemik kebangsaan yang muncul belakangan ini, Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin mengingatkan para pengurus dan kiai-kiai kultural NU untuk turut berperan dalam menggerakkan ekonomi umat. Hal itu disampaikan Kiai Ma’ruf pada Pelantikan dan Peresmian Kantor PCNU Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (6/4). 

“Kini saatnya para kiai menggerakkan ekonomi umat. Mari Bung, rebut kembali! Ekonomi umat ini kita gerakkan, dengan menegakkan prinsip  at’taawun.  Prinsip saling bantu membantu. Yang ekonominya kuat harus membantu yang lemah. Membantu dengan tanpa harus mengambil untung. Untungnya berikan kepada umat semua. Nanti ketika gerakan ini berjalan, semua akan memperoleh manfaatnya,” jelasnya.

Prinsip at-ta’awun itu, menurutnya, bisa dimulai melalui program kemitraan. Dengan melibatkan atau membuat sendiri waralaba yang berjejaring ke seluruh pelosok negeri. Terkait hal ini, negara dan para pengusaha di tingkat nasional maupun Pemerintah Daerah bisa dilibatkan. Karena gerakan ekonomi umat itu, akan meningkatkan ekonomi kerakyatan. 

Kiai Ma’ruf juga mendorong para pengurus NU di tingkat PB hingga tingkat Ranting untuk tak segan bermitra dengan pengusaha dan pemerintah. Asalkan, kemitraan itu bermaslahat dan terasa manfaatnya oleh umat. 

NU, kata Kiai Ma’ruf, bertanggung jawab dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena mayoritas warga NU adalah dari kalangan mustad’afin. 

“Ini bukan lagi ajakan. Ini adalah intruksi Rais Amm PBNU karena  berkaitan mas’uliyah umatan, dan mas’uliyah wathaniyah, tanggung jawab keumatan, dan tanggung jawab kebangsaan, dan satu lagi, ini merupakan juga tanggung jawab sejarah.” 

Karena NU bukan hanya berjuang untuk kemerdekaan RI, lanjutnya, tapi menurut Kapolri, NU adalah bagian dari pendiri NKRI. Karena itu ketika ada yang mengancam umat, mengancam bangsa ini dari sisi kedaulatan maupun sisi ekonomi, NU harus bertindak. 

“Karena NU adalah pendiri dan pemegang saham di NKRI,” tandasnya, seraya mengajak dua ribu Nahdliyin se Kabupaten Tasikmalaya yang hadir di Aula IAI Cipasung itu, untuk terlibat dalam gerakan tersebut.

Hal senada ditegaskan Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tasikmalaya K H Abun Bunyamin Ruchiyat. Sebagai pendiri NKRI, kata Kiai Abun, warga NU wajib hukumnya kita membela negara. Di samping itu, mayoritas warga NU juga dari kalangan Mustad'afin. Maka NU perlu menggalakkan program penguatan ekonomi umat. 

“Karena hadist Nabi, ‘kadzal faqru ayyakuuna kufron’. Bahwa kemiskinan bisa menyebabkan pada kekafiran. Maka pengurus NU harus berpikir dan bergerak mencari solusi agar umat mampu bangkit dari kemiskinan. Agar umat tidak mudah diiming-imingi oleh harta, untuk menukar aqidah an-Nahdliyah ke aqidah lain yang bisa mengancam NU, bahkan mengancam keutuhan NKRI,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Rais ‘Aam PBNU melantik pengasuh Pondok Pesantren Sukamanah KH Atam Rustam, sebagai Ketua PCNU Kabupaten Tasikmaaya. Cucu Pahlawan nasional, KH Zainal Mustofa itu mengungkapkan, program pertama PCNU Kabupaten Tasikmalaya adalah takmirul masjid dimulai dengan menggerakkan shalat subuh berjamaah dan menggalang persaudaraan antar-Nahdliyin dengan program lailatul ijtima’ dan lain-lain. (Malik Mughni/Abdullah Alawi)