Nasional

Quraish Shihab: Semua Agama Mengajarkan Persaudaraan

Sab, 24 Agustus 2019 | 02:30 WIB

Quraish Shihab: Semua Agama Mengajarkan Persaudaraan

Muhammad Quraish Shihab.

Jakarta, NU Online
Ulama Tafsir Indonesia Profesor Muhammad Quraish Shihab menegaskan bahwa semua agama mengajarkan persaudaraan antar-sesama manusia.

“Sayyidina Ali berkata, jika engkau bertemu dengan seseorang, jika ia bukan saudaramu yang seagama, maka ia adalah saudaramu sekemanusiaan,” ujar Quraish Shihab dalam program Shihab & Shihab yang dipandu oleh Najwa Shihab, Senin lalu.

Penulis Tafsir Al-Misbah ini lalu menjelaskan bagaimana ketika Nabi Muhammad SAW meneladankan persaudaraan dengan kaum Nasrani.

Quraish Shihab mencontohkan teladan Rasulullah tentang toleransi ketika mempersilakan kaum Nasrani dari Najran (satu wilayah Saudi Arabia yang berbatasan dengan Yaman) untuk beribadah di Masjid Nabawi.

Peristiwa ini bermula dari 60 pemuka agama Nasrani yang dikirim oleh Uskup Najran, Abu Haritsah atas undangan Nabi untuk memeluk Islam.

Nabi menyambut hangat dan penuh hormat, bahkan disebutkan bahwa Nabi mengizinkan mereka para delegasi kaum Nasrani ini melaksanakan ibadah mereka di Masjid Nabawi.

Dalam diskusi panjang antara Rasulullah dan umat Nasrani, tidak dapat ditemukan titik tengah pembahasan soal akidah. Akhirnya para delegasi itu kembali ke Najran sambil membawa janji Nabi untuk semua umat Nasrani di mana pun dan kapan pun. Janji dari Nabi Muhammad untuk melindungi mereka.

“Meski berbeda menyangkut keyakinan dengan Tuhan, tapi itu tidak menghalangi Nabi Muhammad untuk menulis perjanjian. (Nabi) menjanjikan bahwa kalian (umat Nasrani) akan saya bela sebagaimana saya membela keluarga dekat saya,” ungkap Quraish Shihab.

Penulis buku Membumikan Al-Qur’an ini lalu menerangkan, Nabi memberikan pesan dan pesan ini berlaku untuk rombongan dan semua orang Nasrani sampai akhir zaman.

Inilah naskah janji Rasulullah SAW dalam Perjanjian Najran yang dibacakan oleh Najwa Shihab dalam program talkshow tersebut:

“Buat para penganut agama Nasrani, bilamana mereka memerlukan sesuatu untuk perbaikan tempat ibadah mereka atau satu kepentingan mereka dengan agama mereka, bilamana mereka membutuhkan bantuan dari kaum Muslimin maka hendaklah mereka membantu dan bantuan itu bukan merupakan utang yang dibebankan kepada mereka, tetapi dukungan kepada mereka dan anugerah dari Allah dan Rasul-Nya untuk mereka. Tidak boleh orang Nasrani dipaksa memeluk agama Islam, mereka hendaknya diberi perlindungan berupa kasih sayang dan dicegah segala yang buruk yang dapat menimpa mereka kapan pun dan di mana pun.”
 
 
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Abdullah Alawi