PWNU NTB: NU Abai Masjid, Ayat Rahmat “Hilangâ€
NU Online · Jumat, 28 Juni 2013 | 12:00 WIB
Mataram, NU Online
Ketua PWNU Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru H. Ahmad Taqiyudin Mansur kuatir, jika NU mengabaikan masjid, yang terjadi adalah “hilangnya” ayat-ayat rahmat dan lemah-lembut di masjid. Ia mengatakan itu pada pembukaan pendidikan dan pelatihan (diklat) muharrik masjid se-NTB di Kota Mataram, Kamis malam (27/6).
<>
“Jika NU abai, tidak akan lagi ayat rahmah dibacakan di masjid, tapi yang dibacakan ayat perang, ayat kekerasan, tidak rahmatan lil alamin,” katanya di hadapan 70 peserta.
Ia kemudian mengatakan, di pulau Lombok ini ada sekitar 6700 masjid, sehingga disebut pulau seribu masjid, tapi di waktu bersamaan, tidak dijadikan pusat pemberdayaan umat di sekitarnya. Kalau dibiarkan, masjid-masjid NU yang ada di Lombok pelan-pelan bisa “berganti kelamin”.
Tuan Guru melanjutkan kenapa NU tidak menggunakan bentuk masdar “nahdlah” bukan “nuhudh”? itu artinya, kalau sudah bangkit, jangan surut lagi. Kalau sudah bergerak, jangan tidak akan mundur lagi,” ungkapnya.
Dengan demikian, kata dia, NU jangan jadi muharrak (yang digerakkan, red.), tapi muharrik (yang menggerakkan, red.)
Ia juga menjelaskan, NU NTB sangat besar, tapi kebesarannya tidak terlihat karena jadi maf’ul (obyek red.), “NU yang diharapkan hari ini adalah NU saleh dan muharik, yang ada umpan baliknya kepada NU. Kalau bergaul dengan pemerintah, harus ada kontribusinya kepada NU,” katanya disambut tepuk tangan 70 peserta diklat.
Sementara itu, Ketua PW LTMNU NTB Harfin Zuhdi mengatakan, kami mendapat kehormatan karena sudah 2 kali dijadikan tempat dalam rangka pemberdayaan umat melalui masjid. Dua kali itu adalah Rapimnas, Rapimda, dan kali ini Diklat Muharrik Masjid.
Kata kunci diklat ini adalah bergerak, “Al-harokah, barokah (bergerak adalah keberkahan, red.) Diam tak ada artinya. Mari kita bergerak, nanti keberkahan akan menyertai,” ungkapnya.
Diklat muhariik ini digelar oleh PW LTMNU NTB yang difasiltasi PP LTMNU dan PP Lakpesdam dan didukung PT Sinde Budi Sentosa.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
6
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
Terkini
Lihat Semua