Nasional

Prof Quraish Shihab Jelaskan Sebab Kisah dalam Al-Qur’an Tak Sebutkan Nama, Waktu, dan Tempat

Jum, 24 Maret 2023 | 11:00 WIB

Prof Quraish Shihab Jelaskan Sebab Kisah dalam Al-Qur’an Tak Sebutkan Nama, Waktu, dan Tempat

Prof Muhammad Quraish Shihab. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Muhammad Quraish Shihab menyebutkan bahwa ada sebab-sebab mengapa kisah di dalam Al-Qur’an tidak menyebutkan nama, waktu dan tempat secara spesifik. Hal ini menjadi keunikan tersendiri dalam kisah-kisah yang disebutkan Al-Qur’an.


Menurutnya kisah-kisah di dalam Al-Qur’an tidak mencantumkan tahun kejadian. Selain itu juga tidak ada yang menyebutkan nama. Kalau pun ada penyebutan nama, maka itu adalah gelarnya seperti Fir’aun, Dzulkarnain. Sehingga hampir tidak disebutkan nama, waktu, tempat dan kejadiannya secara utuh.


“Hal ini agar tidak ada orang yang menduga bahwa kejadian itu karena seseorang, di tempat tertentu dan pada waktu tertentu. Sehingga kisah di dalam Al-Qur’an yang tidak disebut tokohnya, tempatnya, dan lain-lain, masih dapat terulang lagi di kemudian hari. Tapi jika disebut maka tidak akan terulang, seperti kisah Maryam melahirkan Isa,” tutur Prof Quraish dalam acara Shihab dan Shihab, Jumat (24/3/2023).


Penulis Tafsir Al-Misbah itu menerangkan, kisah di dalam Al-Qur’an menjelaskan kejadian masa lalu di mana terdapat pelajaran di sana.


Dalam setiap kisah seharusnya ada sesuatu yang bisa ditangkap untuk menjadi pedoman dalam kehidupan manusia. Di dalam Al-Qur’an mengisahkan para nabi dan tokoh-tokoh baik yang durhaka seperti Qorun, Fir'aun, maupun tokoh-tokoh non-nabi yang taat kepada Tuhan seperti Dzulkarnain.


“Ada pula kisah tentang perempuan yaitu Maryam, dan lain-lain. Pada umumnya para ulama berkata bahwa kisah-kisah yang ada di dalam Al-Qur’an adalah benar-benar terjadi,” jelasnya.


Prof Quraish menegaskan bahwa Al-Qur’an bukanlah kitab ilmiyah tapi kitab dakwah, sehingga bisa jadi pengulangan kisah-kisah di dalamnya karena yang dihadapi adalah orang lain. Atau bisa jadi orang yang sama tapi belum mantap pemahamannya.


“Sehingga perlu digarisbawahi jika ada pengulangan di dalam Al-Qur’an, maka ada sesuatu yang berbeda dan baru. Meskipun kisahnya sama tapi ada sisi-sisi yang berbeda,” terangnya.


Sehingga menurutnya kisah-kisah di dalam Al-Qur’an adalah peristiwa yang bisa diambil pelajaran dan dapat dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari saat ini.


Kontributor: Afina Izzati

Editor: Fathoni Ahmad