Nasional

Produk-produk Hasil Olahan Sampah BLK Muslimat NU

NU Online  ·  Jumat, 20 Juli 2018 | 08:30 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Balai Latihan Kerja BLK Muslimat Nahdlatul Ulama membentuk paguyuban bank sampah berbasis masyarakat. Lewat bank sampah, mereka mendaur ulang dan memanfaatkan sampah untuk dijadikan berbagai macam produk keterampilan bernilai ekonomis.

Ketua VIII Pimpinan Pusat Muslimat NU Hj Ariza Agustina yang membidangi tenaga kerja mengatakan, paguyuban sampah pertama kali melakukan pemisahan sampah, yaitu sampah organik dan non-organik sedari rumah tangga masing-masing.

“Pemisahan sampah dapat membuat pengelolaan sampah lebih efisien,” ujar Ariza dalam kegiatan pertemuan paguyuban bank sampah binaan BLK Muslimat NU, Kamis (19/7) di Pusdiklat Muslimat NU Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.

Dia menjelaskan, sampah organik dan beberapa jenis sampah non-organik dapat diolah atau didaur ulang untuk dijadikan barang-barang yang layak jual.

“Seperti pupuk kompos padat/cair, produk hasta karya terampil dari bungkus makanan/ minuman/deterjen/pewangi cucian, koran, botol minuman, dan lain-lain,” terang Ariza.

Dengan berbagai manfaat positif tersebut, kata Ariza, serta mempertimbangkan bahwa adalah suatu kebaikan bila kita semua dapat memulai pengelolaan sampah dari rumah masing-masing dengan cara memilah sampah berdasarkan jenis, sampah organik dan non-organik.

Serta mengumpulkannya di bank sampah secara teratur untuk menghasilkan pendapatan tambahan, atau mengolah sebagian sampah, yang dapat didaur ulang, secara berkelompok untuk pembuatan pupuk atau hasta karya terampil.

“Sehingga kita semua tidak hanya berperan dalam mengurangi sampah dan menjaga lingkungan agar bersih dan sehat, tetapi juga berperan menciptakan lapangan kerja dan membantu mencetak pengusaha-pengusaha dari lingkungan tempat tinggal kita,” tandasnya. (Fathoni)