Nasional

Prinsip Layanan Harus Diutamakan Dokter

Rab, 2 Desember 2020 | 16:30 WIB

Prinsip Layanan Harus Diutamakan Dokter

Hal yang harus diingat bahwa tenaga medis bertanggungjawab terhadap professional dan kode etik yang diberlakukan.

Jakarta, NU Online
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih menghadiri kegiatan Temu Ilmiah Nasional Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU). Kegiatan yang digelar secara virtual itu sengaja dilangsungkan sebagai rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDNU tahun ini. 

 

Dalam kesempatan itu, dr Daeng menyebut prinsip layanan harus menjadi hal yang diutamakan dan dipegang teguh oleh seorang dokter. Persoalan tersebut adalah hal pokok yang wajib diketahui dan diimplementasikan oleh jutaan dokter di Indonesia.

 

"Prinsip layanan yang harus kita pegang. Ini masalah pokok dalam pelayanan dan ada kaitannya dengan etik, dengan hukum juga berkaitan," kata Ketua PB IDI dr Daeng dalam tayangan video Youtube DOKTER SANTRI Official Account PDNU.

 

Ia menyebutkan, pertama yang harus diingat bahwa tenaga medis bertanggungjawab terhadap professional dan kode etik yang diberlakukan. Semua itu, katanya, semata agar kegiatan pertolongan kepada pasien dapat berjalan optimal tanpa kendala berarti. 

 

Sekalipun pasien tersebut diprediksi tidak dapat diselamatkan seorang dokter harus dengan gagahnya berusaha dengan maksimal. Namun, selalu sampaikan kepada publik jika seorang dokter hanya dapat berusaha. Sementara sembuh atau tidaknya pasien tidak dapat menjamin secara penuh.

 

"Apakah pasiennya menurut kita adalah gampang disembuhkan atau kemumgkinan diselamatkannya kecil sekali. Etik kita memberikan pertolongam sesuai keahlian kita sebagai dokter. Meskipun satu persen jaminan pasien itu terselamatkan," ia menegaskan.

 

Tak hanya itu, dokter tidak bisa bekerja semaunya, namun harus memperhatikan prosedur yang telah ditetapkan. Meski kita tahu, ucap dr Daeng, prosedur yang ada pun tidak dapat menjamin secara penuh mengenai kesembuhan si pasien. 

 

Ketika dokter menangani pasien, lanjutnya, maka ada tiga kemungkinan yang muncul yaitu sembuh sempurna (selamat), cacat atau bahkan tidak selamat (meninggal dunia). Semuanya, merupakan tiga hal yang terus membayangi seorang dokter.

 

"Dan, memang fakta di lapangan masyarakat kita masih menghendaki bahwa pasien yang ditolomg dokter harus sembuh tanpa cacat," ujarnya. 

 

Apa yang IDI sampaikan ini semata agar dokter-dokter NU yang tak lain adalah anggota serta pengurus PDNU mampu bekerja secara maksimal di masyarakat. Praktik seorang dokter merupakan pekerjaan yang sangat mulia, kehadirannya sangat dibutuhkan. 

 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan