Nasional

Pramuka Madrasah Junjung Kebhinnekaan, Teguhkan NKRI

NU Online  ·  Selasa, 16 Mei 2017 | 22:05 WIB

Bangka Tengah, NU Online
Perkemahana Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) ke-3 di Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung menjadi momen memperkuat kebhinnekaan sekaligus meneguhkan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Kegiatan yang berlangsung 14-20 Mei 2017 di Bumi Perkemahan Selawang Segantang Koba, Bangka Tengah ini menampilkan sejumlah pertunjukkan dan kreativitas anak bangsa dibalut identitas kuat daerah masing-masing.

Di hari pertama kegiatan, para peserta yang berjumlah 800 kontingen perwakilan 34 provinsi ini menampilkan kreasi pionering aplikatif budaya Nusantara. Salah kegiatan yang dikompetisikan ini menjadi ajang kreativitas pramuka madrasah merangkai bangunan khas daerah masing-masing dengan menggunakan tongkat dan tali.

Kontingen pramuka madrasah dari Sumatera Barat misalnya, mereka secara kreatif menyusun rumah gadang sebagai identitas daerahnya. Begitu juga dengan kontingen provinsi lain. Lomba pionering ini merupakan salah satu langkah Kementerian Agama sebagai penyelenggara utama agar generasi bangsa mempunyai kesadaran kuat akan keberagaman Indonesia.

Arti penting kebhinnekaan juga berusaha disampaikan ketika perwakilan kontingen dari semua provinsi megenakan pakaian adat daerahnya masing-masing dalam upacara pembukaan PPMN ke-3 ini pada Selasa (16/5). Mereka mengiringi ikrar sekitar 2100 pramuka madrasah mendeklarasikan komitmen cinta NKRI.

Ikrar cinta NKRI ini dipimpin oleh kontingen asal Maluku Utara Saiful Jufri (siswa MAN 1 Halmahera Selatan) dan kontingen Sulawesi Utara Lisa Kobandaha (siswi MAN Model Manado).

Ikrar Pramuka Madrasah

Bismillahirrahmanirrahim
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Dengan mamohon rahmat Allah SWT dan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara,
Kami Pramuka Madrasah secara bersama sama berikrar setia dan cinta kepada Negara Kesatuan Republik lndonesia

Ditemui usai membacakan ikrar, baik Saiful maupun Lisa mengaku bangga menjadi wakil Pramuka membacakan ikrar cinta NKRI.

"Bangga dan bahagia karena baru pertama kali maju membaca ikrar dalam kegiatan nasional ini," ujar Saiful Jufri saat ditemui NU Online dan Tim Humas Kementerian Agama.

"Gugup karena di hadapan banyak orang dan acara nasional. Tapi senang juga karena dari semua provinsi kita yang dipilih," sambung Lisa.

Upaya menjunjung tinggi kebhinnekaan juga diterapkan ketika kegiatan ini menampilkan pembacaan Pantun Melayu Talibun dengan pelansir terbanyak sehingga mencatatkan Rekor Dunai MURI. Pantun-pantun tersebut dibawakan dengan suara merdu dan bait-bait yang indah penuh dengan inspirasi dan nasihat berharga.

Talibun adalah seni tutur folklor Bumi Serumpun Sebalai Bangka Belitung yang merupakan pantun enam baris sampai dengan dua belas baris sampiran dan baris isi. Adapun para pembacanya dikenal dengan sebutan pelansir.

Sebelum mengakhiri upacara pembukaan, sejumlah siswa madrasah menampilkan Tari Kolosal Melayu bertajuk ‘Selawang Bertasbih’. Tari ini ditampilkan mereka di tengah lapangan dengan membawa bendera dan diiringi musik religi khas Melayu.

Selain aktivitas kepramukaan, kegiatan bertema Pramuka Madrasah Kreatif, Terampil dan Berkarakter ini juga mengadakan talkshow wawasan kebangsaan, lomba bercerita tentang jasa pahlawan Islam Indonesia, lomba pembuatan film cinta tanah air, Karnaval Budaya, Outing Kebangsaan, dan Bakti Sosial. (Fathoni)