Prabowo ke PBNU, Kiai Said: NU Dukung Pemimpin Tegas
NU Online · Selasa, 17 Desember 2013 | 11:30 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto bersilaturahim ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (17/12) petang. Dia menegaskan, kunjungannya adalah dalam rangka konsultasi tentang visi bangsa ke depan.
<>
“Sudah menjadi tradisi bagi partai Gerindra untuk melakukan konsultasi kepada ormas-ormas, termasuk NU. Apalagi sejumlah gagasan NU terkait persoalan bangsa sangat menginspirasi kami,” katanya.
Prabowo yang didampingi Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi dan wakilnya, Fadli Zon, diterima Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jendral PBNU H Marsudi Syuhud. Menurut Kiai Said, pembicaraan berlangsung santai dan tidak terkait sama sekali dengan soal politik praktis.
Saat ditanya tentang dukungan kepada Prabowo untuk maju sebagai calon presiden pada pemilu 2014, Kiai Said menjawab, “Yang saya dengar dari warga Nahdliyin selama ini, mereka mendukung pemimpin yang tegas, pro petani, nelayan, dan bersih. Siapapun dia.” Namun ia mambantah memberi dukungan khusus kepada Prabowo.
Prabowo dalam kesempatan tersebut memuji NU yang dianggap mampu melahirkan gagasan penting terkait isu-isu krusial di negeri ini. Ia mengapresiasi saran PBNU kepada pemerintah untuk keluar dari keanggotaan WTO karena dinilai merugikan kaum petani dan nelayan. “Saya kira baru NU, ormas yang melakukan hal ini,” tuturnya.
Usai dari kantor PBNU, Prabowo berencana akan melakukan kunjungan serupa ke kantor Muhammadiyah. Sementara kepada Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sudah ia datangi beberapa waktu lalu. (Mahbib Khoiron)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
4
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
Terkini
Lihat Semua