PP ISNU Gelar Halaqoh dan Mukernas, Iringi Pelantikan Pengurus Masa Khidmah 2025-2030
NU Online · Rabu, 30 Juli 2025 | 14:00 WIB

PP ISNU menyelenggarakan Halaqoh Kebangsaan dan Musyawarah Kerja Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (30/7/2025). (Foto: dok. LTN PBNU/Anisa)
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menyelenggarakan Halaqoh Kebangsaan dan Musyawarah Kerja Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (30/7/2025).
Kedua acara ini merupakan agenda yang dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus PP ISNU masa khidmah 2025-2030.
Ketua Umum PP ISNU Kamaruddin Amin dalam sambutannya menyampaikan bahwa tantangan Indonesia masih sangat banyak untuk bisa masuk ke dalam kategori negara maju. Salah satunya, dalam hal partisipasi perguruan tinggi dalam riset dan inovasi.
"Angka partisipasi perguruan tinggi masih di bawah 40 persen padahal Indonesia butuh persen ke atas untuk menjadi negara maju yang memiliki human capital yang kuat," ujar Kamaruddin.
Ia menyebut ISNU memiliki sumber daya manusia yang berlimpah dengan lebih dari 2.000 guru besar serta puluhan ribu doktor. Dengan SDM yang memadai, ia meyakini ISNU dapat berperan strategis sebagai mitra pemerintah dalam mendukung transformasi Indonesia sebagai negara maju.
"ISNU adalah entitas epistemik yang siap lahir dan batin untuk menjadi fundamental enabler (pemungkin) untuk mewujudkan cita-cita pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," terangnya.
"Kondisi geopolitik global dan tantangan ekonomi makro Indonesia masih sangat chalenging, ISNU sebagai perkumpulan akademisi harus berpartisipasi aktif untuk mengambil porsi mendukung pemerintah," sambungnya.
Ia mengimbau kepada para pengurus untuk semangat dalam berkhidmat dan mengaktualisasi diri melalui ISNU.
"Mari kita jadikan ISNU sebagai ruang aktualisasi. Sebagai ruang untuk kita berkhidmat dan bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045,"
Acara ini mengusung tema ISNU untuk Indonesia Emas dan Peradaban Dunia. Ketua Pelaksana Acara Fadli Yasir menyebut pemilihan tema ini dilatarbelakangi kesiapan ISNU dalam mengisi ruang-ruang kebijakan yang akan mendorong visi Indonesia Emas 2045.
"Sumber daya-sumber daya ISNU yang ada sekarang ini cukup mumpuni. Ada ahli nuklir dan berbagai kepakaran. Sehingga ketika negara membutuhkan kita siap," kata Fadli.
Halaqoh kebangsaan yang diselenggarakan terbagi menjadi dua sesi. Pertama, halaqoh dengan subtema ISNU dan Road Map Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia Menyongsong Era Baru. Materi dalam sesi ini disampaikan oleh Mendiktisaintek Brian Yuliarto, Perwakilan Kemhan Kolonel Suharyoso, dan Perwakilan Guru Besar ISNU Mas'ud Said.
Sesi kedua dengan sub tema ISNU dan strategi memenangkan Kedaulatan Digital dan Ketahanan Nasional. Narasumber pada sesi ini berasal dari perwakilan sejumlah instansi seperti Polri, TNI, Kementerian Komdigi, Danantara, BPIP, dan BKP.
Halaqoh dan Mukernas juga dihadiri oleh sejumlah menteri antara lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, serta peserta yang berasal dari kalangan akademisi dan masyarakat umum.
Terpopuler
1
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
2
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
3
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
4
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
5
Israel Tarik Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza ke Pelabuhan Ashdod
6
Advokat: PT Garuda dan Pertamina adalah Contoh Buruk Jika Wamen Boleh Rangkap Jabatan
Terkini
Lihat Semua