Nasional

PP IPPNU Rintis Sekolah Perdamaian di Empat Daerah

NU Online  ·  Selasa, 19 Februari 2013 | 09:45 WIB

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat IPPNU merintis program ‘Sekolah Perdamaian Untuk Pelajar’ di empat daerah rawan kekerasan. PP IPPNU dalam masa kepengurusan 2012-2015 menunjuk kota Poso, Makassar, Bima, dan Solo.

<>

Demikian dikatakan oleh Ketua Bidang Keorganisasian PP IPPNU Dewi Chandra kepada NU Online di ruang sekretariat PP IPPNU, Kantor PBNU lantai enam, Jakarta Pusat, Senin (18/2) malam.

“Empat daerah itu dinilai sebagai titik rawan kekerasan yang berlandaskan ideologi keagamaan. Ukurannya diambil dari tingginya kasus kekerasan agama di empat daerah itu,” tegas Dewi Chandra.

Menurut Dewi, program sekolah perdamaian mengambil bentuk penyuluhan dan kegiatan deradikalisasi pelajar. Program ini juga menyediakan buku berisi antikekerasan dengan format yang menarik bagi kalangan pelajar.

Dalam menjalankan program ini, PP IPPNU bermitra dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT. Ketua Umum PP IPPNU bersama sejumlah jajaran pimpinan pusat lainnya diterima oleh Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris di kantor BNPT, jalan Imam Bonjol nomor 53 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/2) siang. 

Target program ini tambah Dewi, memberikan visi dan pemikiran antikekerasan di kalangan pelajar. Program ini ke depan membidik pelajar sekolah menengah pertama, menengah atas hingga perguruan tinggi semester-semester awal. Bahkan, IPPNU akan memasuki pesantren yang mengajarkan pemikiran ramah terhadap kekerasan seperti pesantren Abu Bakar Ba‘asyir di Solo.

Program bertajuk sekolah perdamaian ini akan bergerak selambatnya bulan Juni 2013 mendatang, tandas Dewi Chandra ditemani beberapa rekanita PP IPPNU yang tengah mempersiapkan pelantikan PP IPPNU awal Maret 2013.


Penulis: Alhafiz Kurniawan