PP IPNU Perkuat Persatuan Bangsa dengan Membumikan Islam Nusantara
NU Online · Selasa, 7 Juli 2015 | 03:30 WIB
Jakarta, NU Online
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggandeng Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) dalam menyosialisasikan 4 pilar kebangsaan. Kegiatan bertajuk “Perspektif Islam Nusantara dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” ini bertujuan menguatkan wawasan kebangsaan di kalangan pelajar dalam bingkai Aswaja NU.
<>
"Kegiatan ini bermaksud untuk memperkuat wawasan kabangsaan bagi pelajar NU. Kemarin kita gelar capacity building kaderisasi dan MPR menangkap ide kami untuk menggelar penguatan kebhinekaan dalam perspektif Islam Nusantara," kata Ketua Umum IPNU H Khairul Anam Haritsah saat sambutan di Jakarta, Senin (6/7).
Menurut Anam, Islam Nusantara merupakan cara pandang beragama Islam dalam Bhineka Tunggal Ika. Artinya, memandang perbedaan sebagai sebuah kekayaan dan rahmat Tuhan bukan menuding, menyalahkan, menyesatkan, bahkan mengafirkan.
"Islam Nusantara itu merangkul bukan memukul, menasehati bukan menyakiti, dan mengajak bukan mengejek. IPNU akan mendukung kehidupan berbangsa agenda MPR dengan membumikan Islam Nusantara. Indonesia kaya akan budaya, suku, ras dan agama," kata Anam.
Indonesia dengan segala kekayaannya, Anam menambahkan, sebenarnya membuat iri bangsa lain. Tidak sedikit pihak yang ingin membuat perpecahan di Indonesia seperti terjadi di beberapa negara Timur Tengah.
Sementara saat ini banyak ulama Timur Tengah dari Irak, Afghanistan, dan Yaman menaruh perhatian terhadap relasi agama-negara ala Pancasila di Indonesia yang mampu menyeimbangkan sikap nasionalisme dan agama Islam.
"Kita harus sadari ada ancaman perpecahan, terutama kalangan ideologi radikal takfiri. Di Timur Tengah ada ribuan ulama, tiap bulan ratusan kitab diterbitkan. Tetapi karena tidak punya sikap kuat cinta tanah air (nasionalisme), perbedaan dalam paham agama, sekte, dan mazhab membuatnya terjebak dalam perang saudara bertahun-tahun. Ratusan ribu nyawa hilang. Kejadian seperti itu jangan sampai terjadi di Indonesia," tandas Anam.
Tampak hadir sebagai narasumber anggota MPR RI Fraksi PPP Zainut Tauhid Sa'adi dan Endin Sofihara. Sementara peserta terdiri atas ratusan pelajar NU se-Jabodetabek. (Red Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua