Nasional

Polri Inginkan Lulusan Pesantren Jadi Anggota Polri

NU Online  ·  Rabu, 18 April 2018 | 06:30 WIB

Polri Inginkan Lulusan Pesantren Jadi Anggota Polri

foto: radarpekalongan.com

Batang, NU Online
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) saat ini membuka kuota khusus bagi lulusan pesantren yang ingin masuk Akademi Kepolisian (Akpol) maupun Sekolah Calon Bintara (Secaba).

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakapolri Komjen Pol Syafruddin usai memberikan kuliah umum di Pondok Pesantren Modern Tazakka, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (17/4).

"Tahun ini kita memang mencanangkan untuk merekrut para lulusan pesantren agar bisa masuk ke Polri, baik itu Akpol maupun sekolah Bintara. Akan tetapi, karena disana sini belum sempurna, maka kita masih perlu melakukan revisi atau penyempurnaan pada tahun depan, sehingga nantinya diharapkan bisa lebih efektif," katanya.

Namun demikian, menurutnya tahun ini sudah ada banyak lulusan pesantren yang mencoba untuk mendaftarkan diri dalam penerimaan Polri.

“Untuk tahun ini sudah lumayan banyak yang ikut, seperti di Kabupaten Batang saja misalnya, sudah ada 40 orang yang mendaftarkan diri. Saya rasa untuk tingkat Jawa Tengah bisa mencapai 200-300 orang santri yang mendaftar,” bebernya.

Ia mengatakan, Polri akan memberikan kemudahan bagi lulusan pesantren yang akan masuk sekolah kepolisian, dengan tidak harus terlalu mengikuti persyaratan yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Nanti kita akan rubah regulasinya bersama dengan Kemendikbud. Karena aturannya juga dari Kementerian itu sendiri," terang Wakapolri yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia.

Menurut dia, para santri sangat berpotensi lulus, karena sistem pendidikan di pesantren sama dengan pendidikan yang diterapkan di militer TNI maupun Polri. Sehingga mereka tidak kaget lagi saat mengikuti kegiatannya.

"Kami yakin para santri tidak ada kekhawatiran mengikuti sistem pendidikan di Polri, karena sistemnya sama. Selain itu, persaingan akan lebih unggul dari lulusan pesantren, karena mental sudah siap di banding dengan (calon peserta) di luar pesantren," ucapnya.

Wakapolri juga berpesan kepada para santri agar dapat mengikuti semua pendidikan yang ada dan diterapkan di pesantren dengan baik. Sehingga, nantinya mereka bisa mengejar cita-cita besar, pemikiran besar, dan punya pemikiran menciptakan temuan besar yang bisa mengguncangkan dunia.

"Kami sudah menginstruksikan pada seluruh Kapolda di Indonesia untuk jemput bola terhadap lulusan pesantren yang memiliki prestasi dan potensi, seperti merekrut santri yang hafal Al-Qur'an misalnya," tutupnya. (Red: Muiz)