Nasional

PMII Sulawesi Tolak Pangkalan Militer AS

NU Online  ·  Selasa, 5 Juni 2012 | 03:15 WIB

Makassar, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Sulawesi menolak tegas rencana pembuatan pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Penolakan tersebut ditunjukkan dengan berunjuk rasa serentak di beberapa kota yaitu Makassar, Mamuju, Minahasa, dan Manado, pada Senin, (4/6).<>

Dalam pers liris yang diterima NU Online, PMII berpendapat, akhir-akhir ini aktivitas politik-militer di kawasan ASEAN meningkat. Hal itu ditunjukkan dengan rencana pembuatan pangkalan militer AS di kepulauan Cocos, 3000 kilometer baratdaya Jakarta.  Sebelumnya, AS telah mengerahkan ribuan mariner di pangkalan militer Darwin, Guam, dan Singapura.

AS juga telah menjalin kerjasama militer dengan Indonesia. Hal itu ditandai dengan hadirnya USNS Mercy di teluk Manado dan rencana latihan bersama Koarmatim dengan sandi CARAT 2012 di Surabaya pada awal Juli ini. 

Di saat bersamaan, kekuatan China-Rusia semakin terjalin. Anggaran belanja militer meningkat, latihan perang China-Rusia dan uji coba persenjataan Korea Utara menambah fakta bahwa kawasan Pasifik rentan “gesekan”. Khawatirnya berujung menjadi zona pertempuran.

“Kami tidak mau ASEAN dijadikan zona pertempuran. Kami ingin ASEAN sebagai kawasan damai sesuai deklarasi 27 November 1971, yaitu ASEAN ZOPFAN, Zone Of Peace, Freedom And Neutrality. Deklarasi tersebut menetapkan bahwa ASEAN Sebagai Kawasan Damai, Merdeka Dan Netral,” ujar Iezha, seorang pengunjuk rasa. 

Deklarasi tersebut, sambung Iezha, seharusnya jadi pegangan teguh negara-negara ASEAN guna mencegah dan menghindari kawasan ini menjadi kancah pertempuran serta kepentingan politik-militer. 

Secara serentak, PMII Sulawesi menuntut hal serupa, yaitu menolak hadirnya pangkalan militer AS di seluruh wilayah ASEAN. Menuntut dan mendesak negara-negara ASEAN agar berpegang teguh pada deklarasi ASEAN ZOPFAN. 

Selain itu, PMII juga mendesak pemerintah pusat agar memperkuat secara maksimal sistem dan kekuatan armada pertahanan laut Indonesia terutama di lini strategis seperti Sabang, Selat Malaka, Selat Lombok, Nunukan, Miangas, Morotai,  Biak Numfor, dan Arafuru.


Redaktur: Mukafi Niam