Palu, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aminudin Ma'ruf menuturkan bahwa ancaman terhadap NKRI bukan hanya datang dari pemahaman radikalisme agama, tapi juga dari kesenjangan ekonomi.
"Gap (ksenjangan) pembangunan antarwilayah, bahwa gap pendapatan antarpenduduk yang jauh; yang miskin makin miskin, yang kaya makin kaya, ini juga jauh lebih serius kepada disintegrasi bangsa," katanya pada pembukaan Kongres ke-19 PMII di Palu, Selasa (16/5).
Menurut Aminuddin, pemerintah mestinya mendorong pemerataan pembangunan dan pendapatan nasional bukan untuk saling sama rata sama rasa.
"Adil, bukan sama rata sama rasa," katanya.
Ia mengutip KH Hasyim Muzadi pada saat menyampaikan taushiyah peringatan Isra Miraj di Istana Negara 2016 yang mengatakan, pemerataan pendapatan bukan untuk sama rata sama rasa.
"Pemerataan pendapatan, kita memastikan bahwa pemerintah bekerja untuk seluruh warga bangsa, sama-sama merasakan," ujar Aminuddin.
Ia mengingatkan bahwa, jangan bermimpi menjadi sama, mempunyai hak sama padahal kewajiban yang kita lakukan tidak sama. Begitupun di tubuh PMII, ia berharap agar tidak terjadi saling hujat antarkader PMII dikarenakan ada yang sukses dan ada yang miskin.
"Kita tidak mau menjadi generasi yang gagal. Kita tidak mau menjadi generasi muda yang membebani negara, "katanya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)