Jakarta, NU Online
“Ada dua agenda selama periode saya ini, yaitu PMII menjadikan kampus sebagai pusat gerakan dengan menggunakan masjid, mushola atau ruang-ruang pertemuan kampus.”<>
Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Addin Jauharudin selepas peringatan Harlah ke-52 PMI di Tugu Proklamasi, akhir pekan lalu.
Di kampus, sambung Addin, banyak yang mesti dikembangkan dan dikaji, keilmuan akademis, riset, publikasi karya, tulis menulis, maupun kerja sama dalam berbagai program.
“Dengan demikian, PMII tidak hilang identitas kemahasiswaannya,” jelasnya. Selain itu, PMII tetap berjuang untuk rakyat, “Nah, yang kedua, PMII juga jadi rumah advokasi rakyat. Dalam artian, PMII terlibat dalam mendampingi kepentingan masyarakat banyak: soal lingkungan, soal air, soal tambang, dan lain-lain.
Addin mencontohkan, kebepihakan PMII terhadap rakyat ditunjukkan unjuk rasa besar-besaran ketika pemerintah hendak menaikkan harga BBM, beberapa waktu lalu. Hal itu juga dilakukan di daerah sesuai persoalannya masing-masing, misalnya advokasi tambang di Bima NTB, dan urusan pertanahan di Lampung.
Di samping itu, PMII juga mempertimbangkan kerusakan lingkungan dimana-mana, “PMII bagian dari komponen gerakan yang punya kepentingan besar menjaga lingkungan.”
Pada puncak harlah, PB PMII dan Kementeri Kehutanan Repebulik Indenesia menandatangani kesepakatan untuk penananman pohon di 227 PMII seluruh Indonesia.
Redaktur : Syaifullah Amin
Penulis : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua