PKD GP Ansor Kebayoran Lama dan Setiabudi Ziarahi Makam Dai Sejuta Umat
NU Online · Senin, 6 Januari 2020 | 05:00 WIB
Panitia Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) PAC GP Ansor Kebayoran Lama dan PAC GP Ansor Setiabudi mengarahkan peserta pelatihan ke makam almarhum KH Zainuddin MZ di Kompleks Masjid Fajrul Islam, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/1) malam.
Mereka menziarahi makam almarhum KH Zainuddin MZ yang terkenal sebagai Dai Sejuta Umat. Mereka di makam itu membaca pelbagai kalimat thayyibah. Mereka juga mendoakan ahli kubur agar mendapat limpahan rahmat dan ampunan Allah SWT.
Sebagaimana diketahui, PKD PAC GP Ansor Kebayoran Lama dan PAC GP Ansor Setiabudi diselenggarakan pada Jumat-Ahad (3-5) di Yayasan Pendidikan Islam Nurul Falah, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Yayasan Nurul Falah didirikan oleh almarhum KH Zainuddin MZ.
“Sudah seharusnya panitia dan peserta PKD GP Ansor ini menziarahi makam almarhum KH Zainuddin MZ sebagai shahibul bait,” kata Ketua PAC GP Ansor Kebayoran Lama (2017-2019) Alhafiz Kurniawan di Jakarta, Ahad (5/1).
Ketua Panitia PKD PAC GP Ansor Kebayoran Lama dan PAC GP Ansor Setiabudi, Dedi Purnama, menambahkan bahwa almarhum Kiai Zainuddin MZ merupakan sosok Betawi yang tidak asing di kalangan masyakarat Indonesia.
Meski sudah wafat beberapa tahun lalu, namanya masih dikenang masyarakat sebagai dai yang moderat dan humoris. Ceramahnya di kaset-kaset dan video masih diputar melalui youtube.
“Gagasan kunjungan ke makam tokoh agama setempat didapat dari kaderisasi tingkat lanjut di GP Ansor,” kata Dedi Purnama.
Jarak antara Yayasan Nurul Falah dan Kompleks Masjid Fajrul Islam mencapai sekira 100 meter. Meski keduanya berbeda kecamatan, panitia dan peserta PKD GP Ansor dapat menempuh lokasi dengan berjalan kaki.
Sementara Ketua PAC GP Ansor Setiabudi Ahmad Riki mengatakan bahwa peserta PKD GP Ansor merupakan calon pemimpin di tempatnya masing-masing sehingga mereka harus siap dan terbiasa minimal untuk memimpin ritual keagamaan seperti ziarah kubur.
“Makanya petugas tahlil dan doa kita gilir agar semuanya kebagian duduk di depan,” kata Riki.
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua