Pesantren Kolong Bandung Didik Anak Jalanan

Jakarta, NU Online
Pesantren Kolong Nurul Hayat di Bandung, saat ini mendidik 55 anak jalanan di Kota Bandung, Jawa Barat tanpa memungut biaya sehingga anak jalanan juga dapat menimba ilmu pengetahuan.<>

"Awalnya banyak anak yang dibina tapi sekarang ada 55 anak jalanan, 20 di antaranya kita titipkan di sekolah-sekolah lain yang dekat dengan lingkungan mereka tinggal," kata Sekretaris Bidang Kurikulum Pesantren Kolong Nurul Hayat, M Abdul Hadi yang dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Pesantren yang beraktivitas dengan biaya swadaya dari para pengurus dan pengajarnya itu mendidik anak-anak jalanan sesuai dengan kurikulum yang di dikeluarkan Dinas Pendidikan berbasis pesantren.

Anak-anak jalanan yang sebagian besar berusia sekolah dasar tersebut dididik oleh relawan yang berjumlah 15 orang tenaga pengajar dan pengurus, ujar Abdul Hadi.

Menurut Abdul Hadi, setiap hari anak-anak tersebut menuntut ilmu selama dua jam sementara pada hari libur seperti hari Ahad, mereka melakukan ekskul misalnya berenang, mengunjungi kebun binatang dan kegiatan lainnya.

"Tapi masih ada juga orang tua yang tidak mengizinkan anaknya belajar di Pesantren Kolong, karena meskipun hanya dua jam belajar praktis mengurangi pendapatan," tambah Abdul Hadi.

Abdul Hadi menuturkan ada orang tua dari lima anak jalanan yang mereka didik, tidak mengizinkan anak mereka ke sekolah karena orang tua tersebut memanfaatkan anaknya untuk mencari nafkah di jalanan.

Padahal menurut dia, rata-rata anak-anak jalanan tersebut mempunyai kemauan sendiri untuk belajar ke Pesantren Kolong bahkan mereka cenderung pintar.

"Rata-rata anak-anak ini aktif, jika diarahkan ke arah yang lebih baik sebenarnya mereka pintar hanya kurang beruntung saja tidak bisa mengenyam pendidikan formal seperti anak-anak lainnya," kata dia.

Berdasarkan data Dinas Sosial pada 2011, jumlah anak jalanan di Jawa Barat mencapai 4.951 anak di 14 kabupatendan kota.


Redaktur: Mukafi Niam
Sumber  : Antara