Nasional

Pesan Menpora saat Dampingi Presiden Jokowi Peringati Maulid Nabi di Pekalongan

Ahad, 8 Januari 2017 | 10:51 WIB

Pekalongan, NU Online
Menpora Imam Nahrawi, Ahad (08/1/2017) siang didampingi Asdep Standarisasi dan Infrastruktur Pemuda Zainal Aminin bersama Habib Luthfi Bin Yahya mendampingi Presiden Joko Widodo dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Gedung Kanzus Sholawat, Noyontaansari, Pekalongan, Jawa Tengah.
 
Selain dihadiri ribuan umat muslim, sholawatan ini juga dihadiri para pendeta, pastur juga perwakilan dari umat dari agama lain serta nampak  beberapa petinggi instansi negara Anggota DPR, Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
 
Presiden Joko Widodo menyampaikan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. "Bangsa ini perlu persatuan dan kesatuan NKRI adalah harga mati seperti yang dicontohkan Nabi dalam hal kekuatan politik, Rosul pernah membentuk kontrak politik dengan semua unsur masyarakat melalui Piagam Madinah untuk sebuah kesatuan," ujar Jokowi.
 
Melalui Piagam Madinah telah jelas bahwa Islam menghargai kemajemukan dari jaman Nabi, Indonesia memiliki 700 lebih suku bangsa, 1.100 lebih bahasa 516 kabupaten/kota di 34 provinsi dan lain sebagainya.
 
Indonesia adalah anugrah dari Tuhan yang harus di jaga dan patut di syukuri karena ini adalah kekuatan dan akan menjadi potensi kekuatan bangsa yang akan di takuti bangsa lain, persatuan dan kesatuan menjadi poin penting selain nilai-nilai kesantuan, kesopanan, budi pekerti dalam berucap dan bertindak.

"Saat ini kita sedang di serang tetapi serangan yang tidak terasa yakni melalui media sosial, media sosial harus disaring dan diingatkan karena dunia saat ini sangat terbuka untuk menjaga persatuan dan kesatuan," imbau Presiden.
 
Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo membagikan hadiah berupa sepeda sebagai hadiah pertanyaan yang dilemparkan terkait kebinekaan Bangsa Indonesia, sebagai upaya kecil Presiden mengingatkan betapa besarnya Bangsa Indonesia.

"Persatuan dan kesatuan harus terus dijalin antar komponen masyarakat, antaragama antar lembaga tinggi dan lain sebagainya," tutur Jokowi.
 
Sementara, menurut Menpora Imam Nahrawi melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad diharapkan akan ada syafa'at dari Rasulullah SAW serta konsolidasi dan silaturahim yang luar biasa antara ulama umaro untuk bersatu padu membangun NKRI.

"Keteladanan yang ditunjukkan hari ini oleh Bapak Presiden, Habib Luthfi dan para ulama lainnya harus menjadi cermin kita semua guna membangun NKRI ke depan," ucapnya usai mengikuti peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
 
Habib Luthfi Bin Yahya juga berharap melalui peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW bangsa Indonesia menjadi aman, tentram serta beban Presiden, para pimpinan TNI/Polri, ulama diringankan dan dijauhkan dari cobaan. 

"Ternyata pemerintah Indonesia tidak bisa dipisah-pisahkan dengan para ulama, TNI/Polri karena ini adalah lambang kesatuan bangsa yang tidak bisa ditawar lagi," tegasnya. (Red: Fathoni)