Nasional

Pesan Gus Dur ke Megawati soal NU dan PDIP

NU Online  ·  Ahad, 1 Mei 2016 | 13:15 WIB

Pesan Gus Dur ke Megawati soal NU dan PDIP

Ilustrasi (merdeka.com)

Pasuruan, NU Online
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri salah satu sahabat dekat KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Sewaktu Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI ke-4 dan Megawati sebagai wakilnya, Gus Dur pernah berpesan kepada putri Presiden Soekarno itu.

Di antara pesan itu seperti dikisahkan Megawati saat berpidato pada acara Apel Besar Hari Lahir NU ke-93 di Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (30/4) malam. Suatu ketika, saat Mbak Mega saat berada di Istana Wakil Presiden, tiba-tiba Gus Dur telepon dan bertanya, "Mbak Mega, di rumah ada nasi goreng?" kata Megawati menirukan pembicaraan Gus Dur

Gus Dur selalu menggunakan bahasa-bahasa yang tidak mudah dipahami oleh orang lain. Di hadapan ABG (Anak Buah Gus Dur) dan ABM (Anak Buah Mega), Megawati mengatakan pertanyaan tentang nasi goreng itu merupakan taktik Gus Dur untuk membicarakan hal penting. "Nasi goreng buatan Mbak Mega paling enak sedunia," tutur Megawati meniru pujian dari Gus Dur.

Tak lama dari perbincangan itu, Gus Dur berdatang ke Istana Wakil Presiden dan bicara tanpa basa-basi, "Mbak, pokok'e, awak dewe iki ojo sampek pecroh (Mbak, kita ini jangan sampai pecah)," jelas Mega menirukan ucapan Gus Dur membuat para peserta dan kiai tanda tanya.

Mega waktu itu juga tidak paham dan balik bertanya. "Maksu'e awak dewe iki opo toh Gus? (Maksud pembicaraan kita ini apa sih, Gus?)," tanya Mega. Gus Dur menjawab, "Nasionalis dan religius jangan sampai pecah, kalau pecah negara ini akan goyah," kata Gus Dur kepada Mega.

Megawati menjelaskan, maksud dari nasionalis dan religius adalah PDI Perjuangan dan NU. Gus Dur, sambungnya, mewanti-wanti agar jangan ada gesekan antara Nahdliyin dan kader PDIP. "Ini saya hanya menyampaikan yang diucapkan Mas Dur," tutur Megawati yang disambut tepuk tangan ribuan Nahdliyin. (Rof Maulana/Mahbib)