Nasional

Pesan Adaptasi, Solidaritas dan Moderasi Islam dari UIN Bertakbir Virtual Idul Adha 1442H

Rab, 21 Juli 2021 | 03:30 WIB

Pesan Adaptasi, Solidaritas dan Moderasi Islam dari UIN Bertakbir Virtual Idul Adha 1442H

Ilustrasi Idul Adha (NU Online)

Jakarta, NU Online


Pandemi Covid-19 yang belum mereda harus disikapi dengan kemampuan umat Islam dalam beradaptasi dengan pandemi dan memahaminya dengan paham keislaman yang moderat, tidak ekstrim ke kanan maupun ekstrim ke kiri.

 

Demikan kesimpulan utama dari kegiatan Webinar UIN Bertakbir Virtual Idul Adha 1442H melalui Zoom Meeting yang berlangsung pada malam Selasa, (19/7) dan dipandu oleh Mukhlas (Mucle Katulistiwa), seorang entertainer dan komedian lulusan Fakultas Syariah UIN Jakarta. 


“Acara ini sebagai bagian dari syiar Idul Adha dengan tetap menjaga protokol kesehatan. PPKM Darurat tidak menjadi halangan untuk lakukan ibadah syiar keagamaan. Hanya saja caranya harus kompatibel dengan kondisi faktual. Kita mengetuk pintu langit, mengagungkan asma Allah dan bermunajat agar diberi perlindungan dengan paham moderasi Islam dalam  menyikapi dan melaksanakan kegiatan Idul Adha 1442H di tengah pandemi Covid-19,” ujar Ketua Penyelenggara yang juga Wakil Ketua IKALUIN Syarif Hidayatullah Jakarta, KH M Asrorun Ni`am Sholeh.
.  

Dalam sambutannya, Ketua Umum IKALUIN Syarif Hidayatullah Jakarta TB Ace Hasan Syadzily, menyampakan tentang kegiatan-kegiatan IKALUIN Jakarta sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas sosial IKALUIN Jakarta bagi mereka yang terdampak langsung dari pandemi Covid-19, seperti kegiatan bantUIN Nakes yang memberikan bantuan bingkisan vitamin, suplemen, makanan dan lain-lain kepada para tenaga kerja kesehatan dari dokter, perawat, supir ambulans sampai penggali kubur.   


Sementara itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Amany Lubis  dalam sambutannya  menyampaikan bahwa dalam menyikapi pandemi umat Islam perlu mencontoh keteladanan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Terutama dalam beradaptasi agar tetap eksis dan selalu optimis dalam menjalani kehidupan di tengah pandemi Covid-19.


"Kisah istri Nabi Ibrahim as, yaitu Siti Hajar yang sabar dan terus beradaptasi untuk tetap bisa hidup dengan anak bayinya, Ismail, di tempat yang gersang, tetapi terus berikhtiar, bolak-balik untuk mencari air dan kemudian munculah air Zam-Zam yang masih kita nikmati sampai hari ini. Karenanya, dengan kemampuan kita berdaptasi, kesulitan apapun akan Allah bantu, seraya terus melakukan upaya yang maksimal," ujar Amany.


Adapun para pengisi tausiyah di kegiatan ini memiliki kesamaan pesan tentang memperkuat solidaritas sosial, kohesi sosial agar umat dan bangsa ini tetap kuat dalam kebersamaan menghadapi pandemi Covid-19.

 

Selain itu, mereka juga terus mensyiarkan moderasi paham keislaman dalam menyelesaikan persoalan keislaman yang timbul dari kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang sedang tinggi di Indonesia saat ini, seperti shalat Idul Adha 1442H di masjid dan di lapangan.


Kegiatan webinar ini dielenggarakan oleh Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dihadiri ratusan orang dari alumni dan civitas akedemika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta masyarakat umum. Sebagai pengisi tausiyah, yaitu Azyumardi Azra; Amin Suma; Mundzier Suparta, Amirsyah Tambunan ; dan Din Syamsuddin. 

 

Kontributor: Rakhmad Zailani Kiki
Editor: Syakir NF