Nasional TADARUS GUS DUR

Perubahan Sosial Harus Berpihak kepada Mereka yang Lemah

NU Online  ·  Sabtu, 27 Juni 2015 | 11:01 WIB

Sleman, NU Online
Gus Dur bagi banyak orang adalah inspirasi. Untuk menempatkan Gus Dur sebagai inspirator, paling tidak harus paham persoalan yang dihadapi oleh bangsa dan masyarakat di sekitar kita. Sebab, Gus Dur senantiasa terlibat dan berperan mendorong perubahan. Tetapi Gus Dur selalu memastikan bahwa perubahan harus berpihak kepada mereka yang lemah.<>

Demikian ungkap Ahmad Munjid PhD yang akrab disapa Kang Munjid dalam dalam kegiatan 'Tadarus Pemikiran Gus Dur' yang diadakan oleh komunitas Santri Gus Dur di Pesantren Sunan Pandanaran Sleman Yogyakarta, Jum'at (26/6).

Ia menjelaskan, kalau kita ingin memahami warisan Gus Dur dan ingin mengembangkannya, maka kita dituntut untuk mampu mengidentifikasi permaslahan yang ada di sekitar kita, kemudian memposisikan diri dengan pendekatan moralitas.

Menurut kang Munjid, ada tiga bagian permasalahan jika kita membahas kiprah Gus Dur bagi bangsa ini, yakni kemanusiaan, kebangsaan, dan keorganisasian (ke-NU-an).

"Kalau kita paham peta permasalahan bangsa ini, niscaya tidak akan tersesat. Salah satu problem yang paling mendasar menurut saya adalah kapitalisme. Semua mulai dihargakan. Lebih ironi lagi, banyak yang sudah mulai menjual agama," katanya.

Mantan Ketua PCINU Amerika-Canada ini menuturkan, bahwa persoalan bangsa ini adalah integrasi kebangsaan yang mbluber. “Kalau kita bisa menghidupkan NU, maka kita bisa menghidupkan Indonesia. NU sebagai miniatur Indonesia. Begitu juga jika kita bisa memanfaatkan potensi yang sangat besar dalam bangsa kita, maka kita akan menjadi bangsa yang besar pula,” ujarnya.

Kang Munjid mengatakan, bahwa Gus Dur pernah berpesan, Agama itu harus menjadi pondasi moral dalam kehidupan berbangsa. Gus Dur juga selalu menegaskan, bahwa yang harus dipegang teguh adalah nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan.

Terkait keorganisasian, ia mengingatkan, seberapapun besar kita, kalau organisasinya belum mapan atau tidak bisa mengelola administrasi, maka kita hanya akan dipermainkan. Sementara Gus Dur pernah menyatakan bahwa kita bisa melakukan banyak hal jika organisasi kita baik. (Anwar Kurniawan/Fathoni)