Nasional

Persiapan Haji 2022: Menag Bakal ke Arab Saudi, Tim Kemenag Temui Dubes

Kam, 17 Juni 2021 | 08:15 WIB

Persiapan Haji 2022: Menag Bakal ke Arab Saudi, Tim Kemenag Temui Dubes

Pertemuan Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag dan Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes, di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi. (Foto: Kemenag)

Jakarta, NU Online
Belajar dari dua kali pengalaman penundaan haji tahun 2020 dan 2021, pemerintah Indonesia melakukan perencanaan sejak dini agar pada 2022 mendatang jamaah haji Indonesia bisa berangkat ke Tanah suci. Hal ini sudah ditegaskan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sesaat setelah pengumuman resmi Pemerintah Arab Saudi yang hanya memberi kesempatan berhaji bagi umat Islam di dalam negeri.


Pada Rabu (16/6) Menag Yaqut mengatakan bahwa dirinya akan segera terbang ke Arab Saudi untuk memperkuat komunikasi dan konsolidasi. “Kami akan segera  ke sana setelah mendapat izin dari Pemerintah Arab Saudi,” ungkap Menag di Jakarta dilansir dari laman Kemenag.


Menag menambahkan bahwa jika dibandingkan dengan pandemi global yang pernah terjadi, Covid-19 ini merupakan peristiwa yang memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat dunia. Termasuk dalam pergerakan lintas negara maupun benua.


“Saat ini misalnya, sulit untuk masuk Saudi. Penerbangan Indonesia sampai saat ini tidak boleh masuk. Ini pastinya mengganggu semua aktivitas. Kita tidak tahu kapan berakhirnya pandemi ini. Tapi karena kita sudah dua kali membatalkan keberangkatan haji akibat ini, maka untuk tahun depan harus diantisipasi lebih awal,” ujar Menag.


Selain akan langsung ke Arab Saudi, pada hari itu juga Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag dan Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes, berkunjung ke Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta untuk membahas seputar haji dan umrah.


Pada pertemuan tersebut, Sesditjen PHU Ramadhan Harisman mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan koordinasi lebih dini untuk membahas rencana penyelenggaraan dan pengaturan umrah 1443 H. Selama ini, penyelenggaraan umrah biasanya dimulai pada Muharram, setelah musim haji.


"Kami sangat berharap Indonesia bisa memberangkatkan jamaah umrah, apalagi jika setelah penyelenggaraan haji nanti kondisi pandemi membaik," ujar Ramadhan.


Sementara Dubes Saudi Esaam Althaqafi mengatakan bahwa pemerintahannya masih fokus dalam penyelenggaraan haji 1442 H untuk domestik dan ekspatriat. Dalam kondisi normal, umrah dibuka selesai musim haji. Namun, kata Esaam, semua belum ada yang tahu bagaimana perkembangan pandemi ini ke depan.


"Untuk umrah, kami masih melihat situasi. Kalau ada kebijakan terbaru dari Saudi, kita akan segera komunikasikan dengan pihak Kementerian Agama," ujarnya.


Esaam mengatakan juga bahwa Indonesia adalah mitra utama Arab Saudi. Indonesia adalah pengirim jamaah haji terbesar dengan jamaah umrah lebih dari satu juta setiap tahunnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan