Perjalanan Sehari Yahya Tsaquf Bersama Gus Dur
NU Online · Ahad, 6 Januari 2013 | 01:20 WIB
Jakarta, NU Online
Sebagai tokoh nasional, Gus Dur tak henti-hentinya menerima undangan dari masyarakat yang rindu bertemu dan menerima wejangannya. Gus Dur tak pernah menolak undangan atau menerima kunjungan tulus dari ummat yang kebingungan menghadapi berbagai persoalan.
<>
Yahya Tsaquf, keponakan Gus Mus (KH Mustofa Bisri) suatu ketika diajak menemani perjalanan Gus Dur di Medan. Disela-sela acara utama, Gus Dur tak henti-hentinya menerima tamu, atau masyarakat yang sekedar ingin bersalaman. Ini sudah hal yang biasa bagi Gus Dur. Tak ada protokoler ketat, semua orang bisa bertemu dan menyapa beliau.
Selesai di Medan, perjalanan dilanjutkan ke Padang pada jam 8 malam. Di beberapa tempat, Gus Dur sudah ditunggu masyarakat sehingga mereka harus singgah sampai di enam tempat. Perjalanan yang harusnya cepat harus molor karena acara di satu tempat kadangkala tidak bisa diduga panjang-pendek waktunya. Mereka baru sampai di Padang pukul 13.30.
Setelah semuanya selesai, mereka terbang menuju Jakarta dan Gus Dur tidak pulang ke rumahnya, tetapi langsung menunggu pesawat untuk pergi ke Barcelona Spanyol.
“Saya pulang dan ambruk sakit selama seminggu setelah perjalanan ini,”
Ia tidak tahu energi seperti apa yang dimiliki Gus Dur, sudah kena stroke selama beberapa kali tetapi masih kuat ke mana-mana. Dirinya yang masih muda usia saja kalah jauh soal tenaga fisik.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
5
Cerpen: Tirakat yang Gagal
6
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
Terkini
Lihat Semua