Pontianak, NU Online
Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag RI M. Nur Kholis Setiawan mengatakan, disamping bidang mata pelajaran sains yang dilombakan pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) ke-5 tahun 2016 di Pontianak, melekat juga dalam masing-masing bidang tersebut adalah materi Agama Islam.
“Jadi pembeda KSM V 2016 ini adalah terletak pada Mapel Agama Islam yang dilombakan dan juga sekaligus bentuk kepedulian terhadap ciri khas madrasah sebagaimana diamanatkan dalam UU,” jelas Nur Kholis, Selasa (23/8).
Maksud selanjutnya penambahan mapel agama Islam untuk dilombakan, kata Alumnus Fakultas Syariah IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga ini adalah dalam rangka mengukur kualitas murid madrasah, paling tidak pada dimensi kognitif terhadap pendidikan agama Islam yang meliputi Al Qur’an-Hadits, Aqidah-Akhlaq, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Fiqih, dan Bahasa Arab.
“Harapannya, ketika PAI menjadi mapel yang dilombakan, ada keseimbangan pada tataran idealitas ketika mereka masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Di jenjang Perguruan Tinggi, paradigma Interkoneksi keilmuan keislaman dengan non keislaman yang sedang digarap Kemenag dimana basisnya adalah murid madrasah,” jelasnya.
Pertimbangan selanjutnya, tambah alumnus Pesantren Tebuireng Jombang, kombinasi sains dan Agama Islam pada KSM ini adalah memberikan added values (nilai tambah) dari mapel keislaman untuk menjadi salah satu bahan sebagai bahan evaluasi terhadap efektivitas 5 mata pelajaran yang diajarkan di madrasah.
Untuk tingkat MI/SD, bidang yang dilombakan adalah Matematika dan Agama Islam, IPA dan Agama Islam. Sedang tingkat MTs/SMP, ada Matematika dan Agama Islam, Biologi dan Agama Islam serta Fisika dan Agama Islam. Sementara untuk tingkat MA/SMU, ada 6 bidang perlombaan, yakni Matematika dan Agama Islam, Biologi dan Agama Islam, Fisika dan Agama Islam, Kimia dan Agama Islam, Ekonomi dan Agama Islam serta Geogragfi dan Agama Islam.
Semenatara itu, Direktur Pendidikan Islam Kemenag RI Kamaruddin Amin mengatakan bahwa ajang Kompetisi Sains Madrasah merupakan even dan wadah strategis untuk meningkatkan motivasi dan kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
“KSM merupakan even yang strategis untuk memupuk motivasi siswa terus cinta ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui KSM diharapkan dapat mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter kuat, kokoh, tahan uji, dan memiliki kemampuan yang handal di bidangnya,” ujar Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini.
Selain itu, tambahnya, KSM akan melatih siswa meningkatkan daya nalar, kreativitas dan berpikir kritis serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan.
“Secara kelembagaan KSM diharapkan meningkatkan mutu pendidikansains di madrasah secara komprehensif, yang ditandai dengan semakin kuatnya budaya belajar, penelitian (research) dan motivasi berkompetisi meraih prestasi, menumbuhkembangkan budaya belajar, kreativitas, dan motivasi meraih prestasi terbaik dalam naungan ridho Allah SWT,” papar Doktor lulusan Universitas Bonn Jerman ini. (Fathoni)