Nasional

Perang Diu, Penentu Sejarah Besar Umat Manusia Hingga Saat Ini

NU Online  ·  Sabtu, 19 Agustus 2017 | 20:30 WIB

Perang Diu, Penentu Sejarah Besar Umat Manusia Hingga Saat Ini

Gambar: forum.worldofwarships.eu

Jakarta, NU Online
Direktur Eksekutif Islam Nusantara Center A Ginanjar Sya’ban menceritakan, pertempuran laut antara armada Portugis dengan armada gabungan kerajaaan Islam tahun 1509 di Perairan Diu, India menjadi penentu sejarah besar umat manusia bahkan hingga sampai saat ini. 

Karena, kata dia, kalau seandainya Portugis kalah, maka mereka tidak akan sampai ke Nusantara. Tetapi sejarah berkata lain, Portugis mampu mengalahkan pasukan gabungan itu dan berlayar ke wilayah Nusantara. Lalu kemudian diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya.  

“Di sana, Portugis menguasai benteng-benteng di India Daratan seperti Haripur, Sri Lanka, dan Gowa,” urainya saat diskusi di Islam Nusantara Center Ciputat Tangerang Selatan, Sabtu (19/8).

Sebagaimana yang tertera dalam literatur yang berbahas Arab dan Inggris, perang tersebut melibatkan kerajaan-kerajaan Islam seperti Kerajaan Mamluk dari Mesir, Kerajaan Usmani dari Turki, dan Kerajaan Gujarat dari India dengan Portugis. Namun demikian, Ginanjar berpendapat bahwa Kerajaan Pasai juga ikut dalam perang tersebut.

“Pasai kan negara maritim. Negara lautan. Dia pasti punya armada. Besar kemungkinannya (Pasai ikut dalam peperangan Diu),” jelasnya. 

Lalu, imbuh Ginanjar, tahun 1511 Portugis berhasil menguasai Malaka. Sebuah bandar kesultanan terkaya pada saat itu karena semua kapal dari Timur pasti singgah di sana. 

“Tahun 1511 lagi-lagi Portugis menang atas pasukan gabungan Malaka, Aceh, Demak, dan Maluku. Jadilah Portugis memiliki benteng wilayah baru di Malaka,” jelasnya.

Ginanjar menambahkan, setelah berhasil menguasai Malaka, Portugis berupaya untuk menguasai Maluku yang merupakan pusat rempah-rempah. Namun demikian, Portugis mengalami kesulitan untuk bisa sampai Maluku karena ia harus melewati Kerajaan Aceh, Banten, Cirebon, Demak, Gowa. 

Meski demikian, setelah mengalami beberapa pertempuran, akhirnya Portugis berhasil menginjakkan kakinya di Maluku tahun 1912. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)