Penipuan Travel Kasus Besar, Kalau Perlu Ada Pansus Umrah
NU Online · Jumat, 30 Maret 2018 | 13:45 WIB
Wakil Sekretaris PWNU DKI Jakarta Husny Mubarok Amir menanggapi polemik perihal umpatan yang disampaikan anggota DPR Arteria Dahlan untuk Kementerian Agama RI. Ia mengajak masyarakat agar tidak terjebak secara berlarut pada polemik tersebut. Ia mendorong publik untuk fokus pada penanganan kasus penipuan oleh sejumlah agen travel umrah yang melibatkan ratusan ribu calon jemaah.
Demikian disampaikan Husny Mubarok kepada NU Online di Jakarta, Jumat (30/3) sore.
Ia menambahkan, masyarakat tidak perlu membahas serius bahasa yang digunakan Arteria dalam mengkritik ketidakberesan pengelolaan dan pengawasan penyelenggaraan umrah.
Publik seharusnya, kata Husny, berkonsentrasi upaya pembenahan dan menangkap kritik itu untuk evaluasi dan perbaikan ke depan.
“Kalau perlu, publik mendorong DPR untuk membentuk Pansus Umrah agar persoalannya bisa ditemukan hingga akarnya dan ditemukan solusi tepatnya,” kata Husny.
Ia menambahkan bahwa publik mesti memberikan dukungan moral agar kasus penipuan terhadap calon jemaah umrah dapat diselesaikan secara tuntas.
“Kita harus membela jemaah yang menjadi korban,” kata Husny.
Kalau memang ada kelemahan dari Kementerian Agama, menurutnya, publik tidak perlu terjebak pada kulitnya saja dengan hanya menghakimi Arteria yang substansinya justru menyampaikan kritik untuk kebaikan dan menyampaikan pembelaan terhadap para jamaah yang menjadi korban.
“Kasian umat. Ada 145 ribu orang lebih jadi korban. Dananya lebih dari 2 triliun, ditilep tidak jelas,” kata Husny Mubarok yang juga koordinator Forum Silaturahim Takmir Masjid Jakarta. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua