Nasional

Pengajian Kitab Isi Sisi Spiritual Peserta Internet Marketer LTM PBNU

Sen, 19 April 2021 | 01:30 WIB

Pengajian Kitab Isi Sisi Spiritual Peserta Internet Marketer LTM PBNU

Pengajian Kitab Kitab Fathul Qarib bersama Ustadz Muamar dari Rijalul Ansor Pemalang mewarnai Kampung Internet Marketer, Sabtu (18/4) malam. (Foto: istimewa)

Pemalang, NU Online

Kampung Internet Marketer yang diadakan oleh Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU diselenggarakan di Pesantren Nihadlul Qulub Moga Pemalang Jawa Tengah ini secara teknis membekali peserta skill atau keahlian terkait perdagangan di dunia internet. Namun demikian, dalam kegiatan ini panitia juga membekali peserta dengan pendidikan mental dan spiritual, termasuk juga bekal dengan dengan kajian keagamaan.

 

"Bahwasanya nasib seseorang sangat tergantung pada karakter. Karakter ditentukan oleh kebiasaan. Kebiasaan ditentukan oleh tindakan. Tindakan bermula dari perkataan. Perkataan yang baik merupakan energi mendasar mewujudnya kebaikan," kata Ali Sobirin, Wakil Sekretaris LTM PBNU, dalam rilis yang diterima NU Online, Ahad (18/4).

 

Sebagai penggagas kegiatan tersebut, Ali Sobirin beranggapan, para peserta harus mulai melatih diri untuk memilih dan memilah kata. Tidak hanya kata yang positif tapi juga harus yang enerjik. Memilih dan memilah kata ini, sambung dia, merupakan proses awal untuk memanipulasi pikiran, yang pada kurun kemudian dialirkan ke dalam sanubari melalui teknik pendawaman dan relaksasi.

 

"Kata yang enerjik inilah yang ketika sudah meresap ke sanubari maka ia akan tertransfer ke seluruh saraf lembut yang kemudiannya mengarahkan kepada perilaku yang baik," imbuhnya.

 

Menurutnya, penataan spiritual kali ini dikhususkan untuk kesadaran kemakmuran dan keberkahan rezeki. Yaitu, berpijak pada optimalisasi kerja yang dilandasi keikhlasan semata untuk mencari ridha dan berkah dari Allah dan menyerahkan semuanya kepada-Nya. Semua pola ini ditempuh untuk membangun generasi yang mencintai dunia untuk kepentingan akhirat (hubud-dunya lil akhirah). 

 

Penataan spiritual ini salah satunya adalah melalui istighotsah Waqi'ah dengan sanad dari KH Asmu'i, pengasuh Pesantren Iklima Banjaranyar, Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah dari KH Muhammad Thoifur Mawardi pengasuh Pesantren Kedungsari Purworejo Jawa Tengah.

 

"Kiai Asmu'i bahkan menyempatkan hadir di kegiatan ini. Beliau mengapresiasi kegiatan ini," imbuh Ali Sobirin.

 

Ia menjelaskan beberapa hal yang disampaikan Kiai Asmu'i. Dalam rangka al-akhdzu bil jadidil ashlah, mengambil suatu hal baru yang baik, santri juga harus mahir di medsos, untuk kepentingan perluasan dakwah sekaligus untuk strategi pemakmuran dirinya.

 
"Namun hal yang harus dilakukan oleh para santri adalah perlunya riyadlah sebagai bekal hidupnya. Ini merupakan tradisi para sesepuh kita, dan sudah terbukti mujarab," ujarnya.

 

"Sebagai contoh yang beliau sebutkan adalah Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, Jawa Tengah yang didirikan oleh Mbah Maimun Zubair. Pesantren Al-Anwar itu berada di pinggir laut dengan kondisi air yang tidak mudah. Namun, ternyata ada ribuan santri di sana, dan mereka betah dengan lulusan yang luar biasa seperti Gus Baha. Itu adalah berkah riyadlah Mbah Maimun Zubair," paparnya.

 

Karena itu, pendidikan spiritual menjadi amat penting bagi peserta. "Salah satu pendidikan spiritual lain di Kampung Internet Marketer kerja sama antara LTM PBNU, IMNU Pemalang, Pesantren Nihadlul Qulub, dan Bank Mandiri ini adalah dengan tabarukan kitab kuning. Dalam hal ini Kitab Fathul Qarib yang disampaikan oleh Ustadz Muamar dari Rijalul Ansor Pemalang," jelas penulis buku Teknologi Ruh yang kerap disapa Ustadz Also.

 

Kampung Internet Marketer dikemas dalam bentuk pasaran (ngaji puasa) selama 13 hari. Para peserta dikarantina sejak hari pertama kegiatan, Sabtu 17 April sampai 30 April mendatang. Kampung Internet Marketer kali ini hanya menampung 20 peserta. Mereka berasal dari Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, dan Kota Tangerang Selatan.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muhammad Faizin