Jakarta, NU Online
Ahli Kelautan Zaki Mubarok Busro menilai, sejauh ini tindakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastusi dengan menenggelamkan kapal negara-negara asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia cenderung efektif dalam menjaga kedaulatan wilayah dan menjaga stok ikan di perairan Indonesia.
Menurut Zaki, tindakan tersebut telah menciptakan efek jera bagi para pencuri ikan yang memasuki wilayah perairan Indonesia.
"Cara ini dianggap ampuh untuk memberikan pelajaran bagi para criminals yang tidak mempan dihukum dengan cara-cara konvensional," kata Zaki saat dihubungi NU Online, Kamis (11/1).
Â
Pria yang sedang menempuh studi doktoral di Australia National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS), University of Wollonggong ini mengatakan bahwa stok ikan baik secara nasional maupun global sedang mengalami penurunan.
Sebagaimana dilansir dari hasil penelitian Food and Agriculture Organization (FAO), yaitu stok ikan dunia mengalami penurunan dari tahun 1974 sebesar 90 persen menjadi 71,2 persen pada 2011 di mana 28,2 persen diantaranya mengalami tangkap lebih. Tren tersebut, kata Zaki, juga terjadi di Indonesia.
Menurut Zaki, komunitas internasional telah melakukan berbagai cara untuk mengembalikan stok ikan dan meningkatkan pendapatan para nelayan melalui instrumen hukum, namun usaha tersebut belum menampakkan hasil yang signifikan.Â
Oleh Karena itu, kata alumnus Pesantren Krapyak, Yogyakarta ini, tindakan yang tegas berupa penenggelaman kapal tentu membuat pendapatan nelayan menjadi meningkat karena stok ikan kembali naik.
"Namun yang perlu diingat, secara internal, nelayan kecil juga perlu diedukasi untuk melakukan penangkapan ikan secara ramah lingkungan agar stok ikan di wilayah mereka tidak depleted atau habis," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir terjadi polemik di dalam kabinet kerja Presiden Jokowi. Yakni, antara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tentang kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan di laut Indonesia. (Husni Sahal/Fathoni)