Nasional

Pendidikan Berbasis Implementasi Solusi Pembelajaran di masa Pandemi

Jum, 13 Agustus 2021 | 11:45 WIB

Pendidikan Berbasis Implementasi Solusi Pembelajaran di masa Pandemi

Belajar bersama Orang Tua

Pontianak, NU Online

Beragam problem terjadi menjadi realitas pembelajaran di masa pandemi. Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangaan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Pontianak Budiyono menjelaskan pemanfaatan teknologi informasi dan mendesain model pembelajaran berbasis daring menjadi hal penting dalam pembelajaran di masa pandemi.

“Kita sebagai dosen atau guru tentu mendesain pembelajaran daring berbeda dengan ketika tatap muka, bagaimana mengolah pola komunikasi yang sangat berbeda, maka butuh kecermatan sebagai pendidik bagaiman mendesgin pola pembelajaran yang tepat,” katanya dalam acara Webinar Transformasi Pendidikan yang diselenggrakan oleh Lembaga Pendidikan Maarif Kota Pontianak. (12/8)


Menurutnya, pembelajaran di saat pandemi yang ketiga adalah membiasakan diri dengan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam hal ini, perlu pembiasaan membuat media teknologi menjadi fungsional dalam pembelajaran.


“Jadi, mulailah membiasakan diri dengan teknologi, sesuatu memang harus dikerjakan secara berulang ulang sehingga nantinya akan terbiasa,” tandas Dosen IAIN tersebut.


Ia merincikan beberapa problem yang terjadi di dunia Pendidikan, seperti beberapa daerah dan sekolah yang belum memiliki jaringan internet. Problem lainnya muncul bahwa menurut Saeful Mujani Research And Consulting tahun 2020, menunjukkan bahwa 67 Persen masyarakat Indonesia terbebani dengan biaya internet. Padahal hal tersebut sangat dibutuhkan saat pandemi.


”Realitas yang lain menunjukkan bahwa ketika pembelajaran merasa sulit memantau perilaku siswa, 38 persen siswa mengaku kekurangan bimbingan guru akibat pembelajaran daring ini,” ungkapnya


Budiyono menjelaskan bahwa guru belum efektif memberikan pembelajaran secara daring, karena hanya banyak memberikan tugas, sedangkan orang tua di rumah belum siap menggantikan peran guru. Sebab, tidak semua orang tua memahami setiap mata pelajaran, di samping mengurusi rumah, orang tua juga mengurusi anak. 


Solusi transformasi pendidikan 


Pertama, menurutnya, perlu pengembangan kurikulum secara kontekstual. Dalam hal ini, terdapat pendekaan filsafat pendidikan, yaitu pendekatan filsafat naturalis, siswa belajar dengan alam dan lingkungannya. 


Tawaran Solusi yang kedua, menurut Sekreataris Prodi Pendidikan Profesi Guru ini, adalah pembelajaran berbasis sosio kultural. Pembelajaran ini membuat siswa belajar langsung dengan kehidupan nyata di lingkungan masyarakat berdasarkan pada kurikulum pelajaran yang ada, sehingga pembelajaran siswa tidak kaku.


Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa solusi ketiga adalah implementasi dalam seluruh aspek kehidupan siswa. Pembelajaran ini menjadikan tenaga pendidik dan orang tua mengajarkan siswa menghormati orang tua, seperti ketika ingin pergi bermain meminta izin terlebih dahulu. Dengan demikian, orang tua tidak perlu melihat teori-teori.


“Nah, untuk tawaran saya yang terakhir adalah pembelajaran berbasis social responsibility. Contohnya, siswa perlu mengikuti kegiatan di masyarakat, ketika kerja bakti, atau pelaksanaan fardhu kifayah, sehingga siswa praktik langsung dan tidak bosan. Inilah solusi berdasarakan presepektif saya dengan basis impelementasi,” imbuhnya. 


Kontributor: Siti Maulida
Editor: Syakir NF