Nasional RISET DIKTIS

Pendekatan Etnografi dalam Penelitian Kawin Lari di Nitu, Bima

Sab, 9 November 2019 | 23:00 WIB

Pendekatan Etnografi dalam Penelitian Kawin Lari di Nitu, Bima

Masyarakat Bima NTB (Foto: Cropping video youtube)

Penelitian berjudul Londo Iha (Kawin Lari) dalam Pernikahan Adat Suku Mbojo-Bima; Menelusuri Konsep Londo Iha (Kawin Lari) dalam Perspektif Masyarakat Nitu Kota Bima Nusa Tenggara Barat menemukan beberapa hal. Di antaranya fenomena, penyebab, dan dampak kawin lari (londo iha).
 
Penelitian yang dilakukan oleh Masita dari Institut Agama Islam Muhammadiyah Bima, NTB pada tahun 2018 didukung oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI tahun 2018. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi.
 
Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif kualitatif berupa kata-kata  tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan kualitatif  diarahkan pada latar dan individu yang diamati tersebut secara menyeluruh (holistik), sehingga seting masalah yang akan diteliti berupa institusi maupun individu. Ini berarti bahwa individu tidak boleh diisolasi  atau diorganisasikan ke variabel atau hipotesis, namun perlu dipandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.  
 
Sedangkan etnografi adalah deskripsi tertulis mengenai organisasi sosial, aktivitas sosial, simbol, dan sumber material dan karakteristik praktik interprestasi suatu kelompok manusia tertentu. Peneliti menyebutkan, penelitian etnografi juga merupakan penelitian mengenai aktivitas sosial dan perilaku masyarakat atau kelompok masyarakat tertentu.
 
Selain itu etnografi merupakan salah satu model penelitian yang lebih banyak terkait dengan antropologi, yang mempelajari dan mendeskripsikan peristiwa, budaya, yang menyajikan pandangan hidup subjek yang menjadi obyek studi. Deskripsi ini diperoleh oleh peneliti dengan cara berpartisipasi secara langsung dan lama terhadap  kehidupan sosial suatu masyarakat. 
 
Secara bahasa, etnografi berarti potret suatu masyarakat. Peneliti mengutip Marvin Harris and Orna Johnson yang menyebutkan bahwa penelitian etnografi adalah gambaran tertulis tentang suatu budaya yaitu adat, kepercayaan, dan perilaku berdasarkan pengamatan peneliti yang terjun langsung ke lapangan.
 
Etnografi adalah metode penelitian sosial yang tergantung sepenuhnya pada pengamatan peneliti secara dekat sehingga ia perlu membekali diri dengan kemampuan bahasa, budaya, dan pengetahuan mendalam tentang wilayah/bidang penelitian, dan penggunaan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian.  
 
Adapula yang mengatakan bahwa etnografi secara harfiah, kata “etnografi” berarti menulis tentang orang. Dalam arti luas dari berbagai literatur bisa disimpulkan bahwa etnografi mencakup segala macam kajian atau studi yang mendalam tentang sekelompok orang dengan tujuan untuk mendeskripsikan pola dan kegiatan sosial-kultural mereka. Bagi etnografer, setiap kejadian apa saja ada pola, sistem, rumus dan keteraturan yang bisa dipakai untuk menjelaskan kejadian atau fenomena lainnya. Borg dan Gall mendefinisikan etnografi sebagai an in-depth analytical description of an intact cultural scene  (Deskripsi analitik mendalam tentang adegan budaya yang utuh).  
 
Penelitian etnografi adalah  jenis penelitian yang digunakan untuk mempelajari secara mendalam tentang perilaku orang yang terjadi secara alami di sebuah kelompok sosial atau budaya tertentu dari perspektif pelakunya. Penelitian kualitatif menggunakan makna. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada peneliti sebagai key instrument.  
 
Sedangkan metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi adalah: Pertama, observasi, yaitu pencarian data atau informasi dengan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti. Kedua, wawancara; yaitu memperoleh data dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang mengatahui data tentang londo iha (kawin lari) tersebut.
 
Tahap ketiga, menulis seluruh hal yang dilihat dan didengar peneliti. Peneliti harus memasuki feldwork dengan pikiran terbuka dan siap mengumpulkan beragam informasi dari masyarakat agar dapat meruntuhkan berbagai batasan dan halangan dalam pengumpulan informasi. Jika ditinjau dari segi pendekatannya maka termasuk penelitian kualitatif.    
 
Adapun teknik analisa data yang digunakan adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.  
 
 
Penulis: Kendi Setiawan
Editor: Kendi Setiawan