Jakarta, NU Online
Penasihat baru Bank Dunia Ndiame Diop mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (7/2) pagi.
<>
Ndiame Diop meminta pandangan jajaran PBNU terkait perekonomian di Indonesia.
Ndiame Diop baru menjabat Lead Economist and Economic Adviser of World Bank. Dalam kunjungannya itu, Ndiame Diop ditemani dua staf Bank Dunia yang bertugas di Indonesia, Vivi Alatas dan Randy Salim.
Rombongan tamu Bank Dunia diterima oleh Sekretaris Umum PBNU Marsudi Syuhud, Ketua PBNU KH Maksum Mahfudz, Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, dan sejumlah staf PBNU. Mereka membincangkan kondisi perekonomian nasional dan internasional.
“Organisasi Nahdlatul Ulama mengambil sikap moderat dalam kebijakan perekonomiannya. NU tidak menerima neoliberalisme atau sistem ekonomi yang bersifat komunistis,” kata KH. Maksum Mahfudz kepada rombongan tamunya.
Sementara itu, Marsudi Syuhud menguraikan kondisi politik dan keberagamaan di Indonesia. Ia menambahkan, warga NU yang menjadi warga negara muslim terbesar di Indonesia, menjunjung tinggi nasionalisme yang dirumuskan oleh pendiri bangsa.
Pertemuan itu diakhiri dengan foto bersama antara jajaran PBNU dan rombongan Bank Dunia. Sebelum berpisah, jajaran PBNU menyerahkan cendera mata kepada tiga tamu kunjungan dari Bank Dunia.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
5
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua