Pemerintah Ajukan Kuota Haji 2012 Ditambah 30.000 Orang
NU Online · Sabtu, 28 April 2012 | 02:01 WIB
Samarinda, NU Online
Pemerintah terus berupaya mengajukan penambahan kuota jamaah haji setiap tahunnya, menyusul antrean panjang calon jamaah haji untuk diberangkatkan ke tanah suci.<>
Musim haji tahun 2012 ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI mengajukan penambahan kuota haji kepada pemerintah Arab Saudi sebanyak 30.000 orang.
"Upaya untuk meminta tambahan kuota (ke pemerintah Arab Saudi) selalu ada. Tahun ini kita upayakan peningkatan kuota haji dan saya ajukan minta tambahan sebanyak 30.000 orang," kata Menteri Agama Suryadharma Ali, kepada wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Jum'at (27/4).
Kedatangan Suryadharma Ali di Samarinda, terkait kunjungan kerjanya ke Pemerintah Provinsi Kaltim sekaligus menghadiri agenda Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk membuka Muskerwil I DPW PPP Kaltim di Ponpes Al Mujahidin, Samarinda.
Menurut Suryadharma Ali, untuk musim ibadah haji tahun 2012 ini, Indonesia mendapat jatah kuota sebanyak 211.000 orang untuk berangkat ke tanah suci.
"Kalau permintaan kita 30.000 itu terpenuhi, semua daerah akan mendapatkan tambahan. Termasuk Kaltim, mendapatkan tambahan," ujar Suryadharma Ali.
Meski begitu, Suryadharma Ali yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP PPP itu, belum bisa memastikan apakah pengajuan penambahan kuota itu akan dipenuhi pemerintah Arab Saudi atau tidak.
"Namanya permintaan, bisa disetujui, bisa tidak. Yang jelas, pemerintah terus mengupayakannya," sebutnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
5
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua