Nasional

Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Sengsarakan Warga

NU Online  ·  Sabtu, 21 Juni 2014 | 05:01 WIB

Rembang, NU Online
Proses pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, dinilai sebagian pihak menyengsarakan warga. Seperti yang disampaikan Suhadi, Ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Tegal Dowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.
<>
Menurutnya, pembangunan yang menuai banyak protes dan kecaman dari berbagai pihak baik di media sosial maupun kalangan LSM itu lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya.

“Semua rakyat Indonesia itu tau jika sumber daya alam yang ada di Rembang itu melimpah tanpa harus di bangun pabrik semen hanya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rembang kaya akan sumber daya alam, lantas menambang tanpa memperhatikan ekosistem alam yang tak berimbang," ujarnya Jumat (20/6).

Suhadi juga menyayangkan pernyataan Plt Bupati Rembang  Abdul Hafidz yang dianggap hanya menyoroti manfaat pembangunan pabrik semen di Rembang. "Seharusnya Plt Bupati melihat seberapa besar perjuangan warga setempat yang menentang berdirinya pabrik semen itu," katanya.

Semestinya, kata Suhadi, sebagai kepala  daerah Rembang PLT Bupati mempedulikan kondisi perempuan dari sejumlah desa yang rela berkemah dengan makanan seadanya di dekat lokasi dibangunnya pabrik PT Semen Indonesia.

Para demonstran yang didominasi kaum perempuan itu memuali aksi mereka sejak 16 Juni kemarin.  Mereka tinggal di bawah tenda terpal. Beberapa dari mereka ada yang secara bergantian pulang menengok keluarga dan ternak piaraan. Banyak masyarakat peduli lingkungan dari luar kota Rembang datang memberikan bantuan bahan pangan sebagai bentuk simpati terhadap upaya pelestarian pegunungan watu putih itu.

Bambang Wahyu Widodo, aktivis Lembaga Studi Pemberdayaan Masyarakat atau Lespem Rembang, mengaku turut memberi suplai satu kuintal beras kepada warga. Dia berharap, warga yang telah menderita tidak dijadikan objek oleh mereka yang ingin mengeruk keuntungan pribadi, termasuk politisi. (Ahmad Asmu’i/Mahbib)



Sumber Foto: www.mongabay.co.id