Nasional

Pelajar NU Harus Ambil Peran Produksi Konten di Dunia Digital

Sel, 7 Maret 2017 | 01:05 WIB

Semarang, NU Online
H Hasan Chabibie dari Pustekom Kemendikbud RI berpesan bahwa pelajar NU dalam hal ini pengurus harian IPNU-IPPNU Jawa Tengah harus lebih intens dalam menggarap literasi. H Hasan yang pernah diamanahi sebagai Ketua IPNU Jawa Tengah mendorong para pelajar NU untuk terlibat aktif memproduksi konten-konten dengan warna ke-NUan.

Hal ini disampaikan H Hasan dalam pengajian budaya dengan bertema Peradaban Digital dan Dunia Pendidikan di Wisma Perdamaian Tugu Muda Semarang, Ahad (5/3).

Ia mengutip data UNESCO yang menyebut Indonesia baru menempati peringkat 60 dunia dalam dunia literasi. Sementara dalam urusan berkomentar di media sosial Indonesia menempati peringkat ketiga.

"Ini membuktikan bahwa Indonesia termasuk negara paling aktif di media sosial. Rakyatnya suka menulis komentar. Tapi di dunia literasi masih sangat tertinggal. IPNU-IPPNU yang bersinggungan langsung dengan pelajar harus bisa mengambil peran dalam upaya-upaya pengembangan literasi," tambah Hasan.

Candra Malik dari Lesbumi PBNU mengingatkan cepatnya perkembangan media digital.

"Sosial media berkembang lebih cepat daripada perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Orang merasa sudah kenal sebelum tahu langsung kepribadian masing-masing," kata Canda.

Menurut Candra Malik, fasilitas yang diberitakan oleh gawai adalah fasilitas surgawi. Ia bisa mengingatkan adzan dan menerjemahkan Al-Quran. "Bahkan, hanya bermodal like dan share kita bisa masuk surga," sindir Candra Malik mengomentari postingan-postingan di media sosial akhir-akhir ini.

Sementara itu Pengasuh Pesantren API Tegalrejo Magelang Gus Yusuf Chudlori mengajak pelajar NU untuk lebih berani menyuarakan kebenaran di tengah maraknya hoax dan fitnah menggunakan media digital.

"Sudah saatnya yang benar dianggap benar, jangan sampai diputarbalikkan oleh media sosial," tegas Gus Yusuf. (Abdul Hamid-Zulfa/Alhafiz K)