Nasional

PCINU Sudan Lestarikan Budaya Halal Bihalal

NU Online  ·  Selasa, 28 Agustus 2012 | 01:51 WIB

Khartoum, NU Online
Halal bihalal ini adalah merupakan fenomena budaya saling memaafkan yang terjadi di tanah air Indonesia dan telah menjadi tradisi di negara-negara rumpun Melayu, karena dalam perjalanan kehidupan bermasyarakat, manusia senantiasa tidak bisa luput dari kesalahan atau dosa yang telah dilakukan terhadap sesamanya.<>

Pada moment Idul Fitri, PCINU Khartoum Sudan menyelenggarakan acara halal bihalal bagi warga negara Indonesia sekaligus pembukaan pengajian Al-Hijrah yang diselenggarakan PCINU Khartoum Sudan dua minggu sekali pada hari Jum’at (24/08) di KBRI Khartoum Sudan.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan mahasiswa, pekerja, Nahdliyyin, Muslimat NU Sudan dan seluruh warga negara Indonesia yang berdomisili di Sudan. 

Mustasyar PCI NU Sudan Muhammad Shohib Rifa’i dalam sambutannya menyampaikan bahwa halal bihalal adalah acara yang selalu dilaksanakan dari tahun ke tahun, maka dari itu ia mengajak semuanya menjaga agar acara halal bihalal dan pengajian Al Hijrah khususnya selalu istiqomah, tetap berjalan di bumi Sudan. 

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kang Miftah sebagai ketua tanfidziyah PCI NU Sudan. Ia menyampaikan kesholehan spiritual manusia hendaknya selalu diimbangi dengan kesholehan sosial yaitu dengan saling memaafkan dan berbuat baik antar sesama.

Halal bihalal ini juga untuk mempererat hubungan silaturahmi antara warga Nahdliyyin dan warga negara Indonesia, ujar kang Miftah.  

Mau’izoh hasanah yang disampaikan Ketua LDNU Khartoum Sudan Miftahul Anwar, yang menyampaikan ketika ikhlas memaafkan kesalahan orang lain, maka hati akan lega dan jiwa menjadi tenang, tubuh pun akan menjadi rilek. Begitupun sebaliknya kalau marah atau tidak ikhlas memaafkan maka tekanan darah akan naik detak jantung menjadi cepat, jiwa bisa menjadi gelisah dan tubuh pun menjadi tidak tenang.

Kang Anwar begitu akrab disapa, menyinggung budaya halal bihalal yang sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, Sambunglah orang yang telah memutus tali silaturahmi, berilah orang yang bakhil kepadamu dan maafkanlah orang yang mendholimimu.

Acara diakhiri dengan doa oleh Rais Syuriyah Mirwan Akhmad Taufik dan salam-salaman seluruh warga negara Indonesia yang diiringi dengan sholawat nabi.    


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Budi Sutardi