Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan rombongan elite Keraton Surakarta di Gedung PBNU lantai tiga, Jalan Kramat Raya, Nomor 164, Jakarta Pusat, Kamis (18/4) malam.
<>
Rombongan kunjungan diterima oleh Wakil Ketua Umum PBNU As‘ad Said Ali, Sekretaris Jenderal PBNU Marsudi Syuhud, Wakil Sekjen PBNU Abdul Mun‘im DZ dan Adnan Anwar, dan Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Al-Zastrouw.
Rombongan elite keraton yang berjumlah lima orang ini menyatakan keresahannya atas kerenggangan pemerintah dengan simpul-simpul budaya tradisi kerajaan, terutama terkait hak-hak ulayat yang menjadi kewenangan hukum adat. Kerenggangan itu pun tidak hanya terjadi pada keraton di pulau Jawa, tetapi hampir merata di seantero kepulauan Nusantara.
Sejumlah elite keraton mengimbau pemerintah untuk melihat sejarah dimana adat dan tradisi berkontribusi penuh bagi pendirian Republik Indonesia. Kalangan kiai-santri dan keraton di awal pergerakan kemerdekaan yang berperan besar, kini dipinggirkan oleh pemerintah yang tidak memiliki perspektif kebudayaan.
Sementara itu Asad Said Ali menerangkan, “Pemerintah kini sedang mengarah kepada demokrasi liberal yang hendak menghapus nilai-nilai tradisi.”
Menurut Asad Said Ali, semboyan ‘Kembali pada Tradisi’ bukan berarti mengembalikan masyarakat ke masa lalu. Semboyan itu mengandung semangat tradisi sebagai basis persaingan global baik pada masa kini maupun mendatang.
Kedua pihak bersepakat untuk merumuskan gerakan-gerakan untuk mengadvokasi hak-hak kaum adat.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua