Nasional

PBNU Sambut Baik Hari Santri 22 Oktober

NU Online  ·  Selasa, 13 Oktober 2015 | 18:01 WIB

Jakarta, NU Online
Pemerintah akan menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan secara resmi  hari bertepatan dengan dikeluarkannya Resolusi Jihad NU pada tahun 1945 tersebut, tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres) Joko Widodo.
<>
Ketua PBNU H. Aizzuddin Abdurrahman mengatakan, PBNU menyambut baik penetapan Hari Santri Nasional pada tanggal tersebut. “Kita bersyukur Alhamdulillah,” ungkapnya ketika dihubungi NU Onlina Selasa malam (13/10).

Menurut dia, pada tanggal tersebut, Hadrotussyekh KH Hasyim Asy'ari mencetuskan Resolusi Jihad. Resolusi tersebut adalah salah satu yang memicu perjuangan rakyat Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan yang beberapa bulan telah diraih.

“Ini saat yang tepat untuk meneladani spritualitas dan perjuangan para syuhada sholihin, pejuang-pejuang bangsa yang telah mendahului. Termasuk Hadrotusysyekh KH Hasyim Asy’ari,” katanya.

Ssebagaimana dilansir berita-berita nasional, Presiden Joko Widodo akan menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan resmi mengenai hal ini akan dijelaskan dalam Keputusan Presiden.

"Akan dinyatakan menunggu Keppresnya, tidak libur dan pada tanggal 22 Oktober kemungkinan ada acara yang cukup besar di Jakarta," kata Seskab Pramono Anung di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/10). (Abdullah Alawi)

PBNU Sambut Baik Hari Santri 22 Oktober
Jakarta, NU Online
Pemerintah akan menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan secara resmi  hari dikeluarkannya Resolusi Jihad NU pada tahun 1945 tersebut tinggal menunggu Keputusan Presiden Joko Widodo.
Ketua PBNU Aizudin Abdurrahman mengatakan, PBNU menyambut baik penetapan Hari Santri Nasional pada tanggal tersebut. “Kita bersyukur alhamdulillah,” ungkapnya ketika dihubungi NU Onlina Selasa malam (13/10).
Menurut dia, pada tanggal tersebut, Hadrotussyekh KH mencetuskan Resolusi Jihad. Resolusi tersebut adalah salah satu yang memicu perjuangan rakyat Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan yang beberapa bulan telah diraih.
“Ini saat yang tepat untuk meneladani spritualitas dan perjuangan para syuhada sholihin, pejuang-pejuang bangsa yang telah mendahului. Termasuk Hadrotusysyekh KH Hasyim Asy’ari,” katanya.
Seperti diketahui, sebagaimana dilansir berita-berita nasional, Presiden Joko Widodo akan menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Tetapi penetapan resmi mengenai hal ini akan dijelaskan dalam Keputusan Presiden.
"Akan dinyatakan menunggu Keppresnya, tidak libur dan pada tanggal 22 Oktober kemungkinan ada acara yang cukup besar di Jakarta," kata Seskab Pramono Anung di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2015). (Abdullah Alawi)