Bogor, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) perlu memperhatikan pertumbuhan dan dinamika NU yang ada di Kabupaten Bogor. Proses kaderisasi yang macet membuat Nahdliyin di kawasan ini mudah terbawa arus propaganda ideologi luar dan pragmatisme politik.
<>
Pandangan ini disampaikan Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) H Ramlan Rosyad saat ditemui di kediamanya, di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jumat (28/6) siang. ”Ini juga PR (pekerjaan rumah) PBNU,” katanya.
Menurut Ramlan, kaderisasi yang dilakukan melalui sejumlah pendidikan atau pelatihan dibutuhkan NU Bogor sebagai sarana pemberian wawasan kepada anggota untuk lebih terarah dalam berjuang di masyarakat.
”Orang NU itu banyak sekali di sini, dalam pengertian tradisi (adat dan tata cara ibadah, red). Tapi karena tidak ada kaderisasi, akhirnya mereka cenderung pragmatis, karena tidak mengerti visi dan misi NU,” imbuhnya.
Ramlan mencontohkan, betapa setiap musim pemilihan umum, warga NU kerap terlibat dalam penyuksesan calon tertentu dengan kecenderungan kepentingan pribadi yang cukup kuat. Perjuangan mereka tampak terpecah, tidak solid sebagai satu ikatan organisasi.
”Kalau banyak tapi tidak memiliki kesadaran organisasi, ya susah digerakkan,” ujarnya.
Penulis: Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
2
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
3
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
Pacu Jalur Aura Farming: Tradisi dalam Pusaran Viralitas Media
6
KPK Beberkan Modus Pemerasan Sertifikat K3 yang Berlangsung Sejak 2019
Terkini
Lihat Semua