PBNU: Kembalikan Fungsi MPR Sebagai Lembaga Tertinggi
NU Online · Rabu, 23 Oktober 2013 | 04:31 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginginkan fungsi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga tertinggi negara yang membawahi lembaga tinggi negara yang lain dikembalikan seperti sebelum era reformasi.<>
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali dalam sarasehan Revitalisasi Jihad NU di Gedung Juang 45, Surabaya, Selasa (22/10) seperti dilansir harian Duta Masyarakat.
As’ad menyampaikan, para kiai meresahkan dinamika politik yang berkembang jauh dari kesepakatan pendirian negara akibat masuknya liberalisme dan fundamentalisme yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara secara sistematik.
“Keresahan para kiai sudah diungkapkan oleh Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfudh dalam Munas Alim Ulama NU di Buntet Cirebon beberapa waktu lalu. Bahkan presiden langsung memberikan respon,” kata As’ad.
Para kiai juga meminta amandemen UUD 1945 ditinjau kembali, karena hanya sedikit amandemen yang bermanfaat. Sementara yang lain lebih banyak mudharatnya.
“Para kiai meminta MPR dikembalikan kepada fungsinya sebagai lembaga tertinggi yang membawahi lembaga tinggi lainnya, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, sehingga jika ada masalah antar lembaga, maka ada penengahnya yakni MPR,” kata As’ad.
Terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada), NU mengusulkan pilkada langsung cukup dilakukan sampai tingkat provinsi. “Pancasila itu mengutamakan musyawarah. Itulah demokrasi ala Indonesia, bukan pemilihan langsung,” katanya
Para kiai juga meminta 10 produk Undang Undang terkait ekonomi ditinjau ulang. “Ekonomi harus mengedepankan etika, dan ekonomi khas Indonesia adalah gotong royong, antara ekonomi atas dan ekonomi bawah saling kerjasama dan saling membantu,” tambah As’ad. (A. Khoirul Anam)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Cerpen: Tirakat yang Gagal
4
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
5
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua