PBNU: Hisab Bersifat Prediktif, Kesahihannya Harus Diuji dengan Rukyat
NU Online · Kamis, 2 Juli 2015 | 08:13 WIB
Jakarta, NU Online
NU menilai bahwa hitungan hisab bersifat prediktif (masih kira-kira). Kesahihannya (ketepatannya) harus diuji dengan observasi hilal di lapangan (rukyatul hilal bilfi’li). Setelah menerima hasil penyelenggaraan rukyat di seluruh Indonesia, PBNU akan segera mengikhbarkan kepastian Idul Fitri 1436 H/2015.<>
Demikian disampaikan oleh Ketua Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH A Ghozali Masroeri dalam konferensi pers, Kamis (2/7) di lantai 5 Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai jurnalis dari media televisi, cetak, dan online.
Kiai Ghozali Masreori menjelaskan, berdasarkan data hisab LF PBNU, posisi hilal pada tanggal 29 Ramadhan 1436 H yang bertepatan dengan 16 Juli 2015 berada pada ketinggian 03 derajat 01 menit 58,9 detik, jarak busur 05 derajat 43 menit 58 detik, dan umur hilal 09 jam 26 menit 47,5 detik.
“Apabila hilal dapat dilihat, maka PBNU akan mengikhbarkan awal Syawal bertepatan dengan tanggal 17 Juli 2015,” ujar Kiai Ghozali di depan puluhan wartawan.
Tetapi apabila hilal tidak terlihat, lanjutnya, maka PBNU akan meng-istikmal-kan (menyempurnakan) puasa Ramadhan manjadi 30 hari.
Kiai sepuh ini menerangkan, bahwa proses penentuan Idul Fitri itu didasarkan pada ajaran Rasulullah SAW, sekaligus sebagai bentuk komitmen PBNU untuk melaksanakan kesepakatan ijtima’ ulama Komisi Fatwa MUI dan Ormas Islam se-Indonesia tahun 2003 silam.
“Kesepakatan tersebut berisi tentang penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah yang didasarkan pada metode rukyat dan hisab,” terangnya. (Fathoni)
Terpopuler
1
PMII Jakarta Timur Tuntut Keadilan Usai Kadernya Tertembak Peluru Karet hingga Tembus Dada
2
Demo Agustus 2025: Alarm Keras Suara Rakyat
3
Kapolda Metro Jaya Diteriaki Pembunuh oleh Ojol yang Hadir di Pemakaman Affan Kurniawan
4
PBNU Bersama 15 Ormas Islam Serukan Masyarakat Tenang dan Menahan Diri di Tengah Memanasnya Situasi
5
Khutbah Jumat: Kritik Santun, Cermin Cinta Tanah Air dalam Islam
6
Instruksi Kapolri soal Tembak di Tempat Dinilai Berbahaya, Negara Harus Lakukan Evaluasi
Terkini
Lihat Semua