PBNU Harapkan Pemerataan Ekonomi, Bukan Hanya Pertumbuhan
NU Online · Senin, 27 Juni 2016 | 21:18 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menyataka, Al-Qur’an memerintahkan umat Islam untuk bekerja keras dalam mengembangkan ekonomi.
“Kalau sudah selesai shalat, cepat-cepat kerja keras membangun ekonomi. Bangunlah bumi ini, alam semesta ini dan nikmatilah hasil alam ini,” ungkapnya saat memberikan sambutan Peluncuran Kartanu (Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama) di Gedung PBNU, Jakarta, Senin, (27/6).
Kiai Said mengkritik pemerintah yang bangga apabila perekonomian Indonesia berkembang di atas lima persen. “Yang berkembang itu siapa?” tanyanya.
Menurut dia, mestinya pemerintah juga meninjau dan menciptakann ekonomi yang merata pada masyarakat, bukan hanya sekedar pertumbuhan. “Tapi Al-Qur’an juga memerintahkan pemerataan (ekonomi), bukan hanya pertumbuhan, tapi pemerataan,” tegas Kiai Said.
Kiai Said berharap, kerja sama pembuatan Kartanu ini sama-sama mendatangkan kemaslahatan, baik di pihak NU maupun Bank Mandiri. “Bank Mandiri-nya dapat berkah, NU-nya dapat manfaat,” jelas Kiai Said.
Kartanu, lanjutnya, merupakan upaya dari PBNU untuk membangun organisasi yang modern, lebih tertata, dan lebih transformatif.
Selain sebagai kartu identitas warga NU, KartaNU juga berfungsi sebagai tabungan, alat pembayaran, ATM (Anjungan Tunai Mandiri), dan pelayanan perbankan lainnya.
Maka dari itu, , PBNU menggandenng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Ketenagakerjaan untuk mewujudkan KartaNU yang multifungsi tersebut. “Itu (kerja sama dengan berbagai pihak) untuk mempermudah warga Nahdliyin,” tegas Kiai Said.
Kiai Said menjelaskan, tujuan diadakannya KartaNU adalah untuk menata organisasi dan juga membantu aktifitas sehari-hari warga NU.
Rencananya, PBNU juga akan membuat aplikasi e-KartaNU (Elektronik Kartanu) dan bisa diunduh di Playstore. Sejauh ini, sudah ada sekitar delapan juta warga NU yang memiliki Kartanu. (Ahmad Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua