PBNU Bentuk Satgas dan Rumuskan Peta Jalan Penanggulangan Kekerasan di Lembaga Pendidikan
NU Online Ā· Jumat, 7 Februari 2025 | 09:30 WIB

Alissa Wahid saat konferensi pers usai Munas-Konbes NU di Hotel Sultan, Jakarta, pada Kamis (6/2/2025) malam. (Foto: NU Online/Suwitno)
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membentuk satuan tugas (satgas) dan merumuskan peta jalan penanggulangan kekerasan di lembaga pendidikan.
Hal itu sebagai wujud komitmen PBNU menangani kasus kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan, termasuk pesantren.
Ā
āPBNU sangat serius untuk merespons kekerasan di lingkungan pendidikan ini. Itu menjadi salah satu komitmen PBNU saat ini, untuk penanggulangan kekerasan (di lembaga) pendidikan,ā ujar Penanggung Jawab Kongres Keluarga Masalahat NU Alissa Wahid saat konferensi pers usai Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (6/2/2025) malam.
Ia menemukan bahwa kasus kekerasan di pesantren semakin tinggi, sehingga PBNU membentuk satgas untuk menangani kasus tersebut.
āKami menemukan kekerasan semakin tinggi (dan) meningkat, karena di NU elemen sangat penting adalah fungsi pendidikan termasuk sekolah dan pesantren,ā katanya.
.
Soal pembentukan Satgas Pesantren itu juga diungkapkan oleh Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla.
"PBNU dengan serius membentuk satgas untuk menangani kekerasan termasuk pesantren,ā katanya," ungkap Ketua Komisi Rekomendasi Konbes NU 2025 itu.
Gus Ulil memastikan bahwa PBNU akan terus mendorong pemerintah untuk merumuskan grand strategi penanganan kasus kekerasan di lingkungan pendidikan, termasuk pesantren.
Ia menegaskan, PBNU mendukung pemerintah untuk melakukan penanganan dan pencegahan kekerasan di pesantren.
āKami mendukung penuh untuk menangani masalah ini dan kita sendiri sebagai ormas sedang melakukan penanganan yang cukup serius untuk ini,ā katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Bahtsul Masail Waqiāiyah Munas Alim Ulama NU 2025 KH Cholil Nafis menegaskan, tidak boleh ada kasus kekerasan di lingkungan pendidikan.
Ia menyampaikan bahwa kedisiplinan dalam lingkungan pendidikan akan dibahas lebih lanjut supaya tidak mengarah kepada kekerasan.
āAkan digali lebih lanjut, bagaimana lebih rinci memitigasi ketegasan dalam membentuk disiplin dalam pendidikan,ā ujar Kiai Cholil.
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
3
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
4
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
5
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
6
Pesantren Jawaban Kebutuhan Pendidikan Karakter dalam Dinamika Kota Global
Terkini
Lihat Semua