Pawai Dan Khitanan Awali Rangkaian Haul Sultan Fattah
NU Online · Selasa, 1 Mei 2012 | 12:23 WIB
Demak, NU Online
Haul Agung Ke-509 Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah Al-Akbar Sayyidin Panotogomo, Minggu (29/4) telah dimulai dengan pawai panjang jimat dan arak arakan karnaval peserta khitanan massal.<>
Acara yang berlangsung di kompleks Masjid Agung dan Alun-alun Demak tersebut dibanjiri ribuan warga untuk menyaksikan pawai panjang jimat dan arak arakan karnaval. Arak-arakan menyertakan seratusan lebih anak-anak dengan menaiki dokar. Mereka adalah peserta khitan gratis yang akan disunat di kompleks Masjid Agung Demak.
Panitia penyelengara Fatkur Rohman menjelaskan, rombongan pawai melintasi jalan protokol yakni Masjid Agung Demak, jalan Bhayangkara, Terminal Demak belok ke arah Masjid Agung Demak. Seusai pawai, para peserta khitan masuk ke aula Kantor Takmir Masjid untuk mengikuti khitanan.
“Anak anak yang dikhitan kita arak bersama dengan pawai panjang jimat dengan melintasi jalan protokol, ini demi syi’ar Islam,” Katanya.
Fathurrahman menambahkan, sebanyak 105 peserta sunatan 11 orang di antarannya tidak datang. Mereka yang tidak jadi hadir beralasan akan mengikuti UN SD, sehingga khawatir tidak bisa menempuh ujian dengan baik,tambahnya.
KH Arif Kholil selaku pengurus Takmir Masjid Agung Demak mengemukakan, khitanan tanpa dipungut biaya bahkan peserta diberi bingkisan hadiah baju, sarung, peci, dan uang.
Ditambahkannya terdapat banyak makna dalam pelaksanaan haul. Salah satunya peneguhan syiar Islam sekaligus mengenang perjuangan Sultan Fatah bersama Walisongo membumikan ajaran Rasulullah di Tanah Jawa.
“Panjang jimat memiliki arti semangat untuk meneruskan perjuangan para aulia, yakni dengan syiar dua kalimat syahadat,” tutur Kyai Arif.
Selain panjang jimat dan khitanan rangkaian acara haul berupa ziarah kemakam Sultan Fattah, Khatam Alqur’an bil Ghoib maupun Bil Nadhor yang melibatkan para Huffadz dikabupaten Demak, Maulidurrasul bersama Habib syeh tanggal 3 Mei dengan Puncak acaranya pengajian umum dimana Habib Lutfi bin Yahya dari Pekalongan sebagai pengisi Tausiyah/mauidhoh hasanahnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : A. Shiddiq Sugiarto
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua