Para Khatib Diimbau Jauhi Bahasa Provokasi saat Khutbah Jumat
NU Online · Rabu, 23 November 2016 | 15:02 WIB
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) KH Abdul Moqsith Ghazali mengajak para khatib untuk kembali mengingat tujuan utama khutbah Jumat. Ia mengimbau para khatib untuk menggunakan mimbar Jumat sebagai momentum penyampaian nasihat keagamaan.
Demikian disampaikan Kiai Moqsith kepada NU Online di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (21/11) malam.
Alumni Pesantren Salafiyah Syafi’iyyah Situbondo ini menyampaikan bahwa belakangan ini agak isi khutbah Jumat cukup mengkhawatirkan. Ia menyayangkan beberapa khatib melakukan caci-maki terhadap kelompok lain.
“Memang mengkhawatirkan ketika khutbah-khutbah cenderung mendiskriminasi kelompok-kelompok atau aliran-aliran lain di dalam Islam,” kata salah seorang dosen pengampu mata kuliah tafsir di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Ia mengingatkan bahwa khutbah Jumat adalah bagian dari ibadah Jumat itu sendiri. Karenanya para khatib tidak boleh main-main dalam melaksanakan kewajibannya.
“Jangan lupa dua khutbah itu menempati dua rakaat dalam shalat Zhuhur. Jadi kalau shalat Jumat menggantikan shalat Zhuhur, maka dua rakaatnya itu diganti dengan dua khutbah. Dengan demikian tidak boleh main-main dengan khutbah ini,” jelas Moqsith.
Menurutnya, khutbah adalah persoalan pokok. Khutbah itu bukan sekadar momentum mendengarkan pidato, tetapi mendengarkan khutbah itu adalah ibadah. Karenanya para jamaah dianjurkan agar tidak berbicara saat khutbah disampaikan. Kalau sampai bicara saat khutbah disampaikan, maka ia menjadi sia-sia.
“Dengan demikian khatib Jumat harus lebih tahu diri mana yang harus disampaikan, mana yang tidak boleh disampaikan,” pungkasnya. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua